KENDARINEWS.COM–Akibat kemarau panjang sekira 3.174,0 haktare sawah di Kolaka Timur (Koltim) gagal panen atau puso.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kolaka Timur, Andi Muh. Iqbal Tongasa menyampaikan, Pemda Koltim terus menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengurangi beban dampak kemarau panjang yang dialami petani.
Apalagi kemarau panjang sudah memberikan dampak nyata yakni gagal panen ratusan hektare pagi sawah. “Kita meminta dukungan dari Forkominda dan semua organisasi perangkat daerah serta camat terkait penanganan kasua kekeringan di 12 kecamatan,” Andi Muh. Iqbal Tongasa, Selasa, (24/10).
Andi Muh. Iqbal Tongasa mengatakan, Status kedaruratan bencana di sepakati empat bulan biar penanganan lebih menyeluruh. Dia berharap semua OPD terkait yang ada memiliki anggaran terkait penanganan kekeringan untuk dikoordinasikan dengan BPBD untuk penangganan kekeringan bisa teratasi.
Terpisah, Kepala BPBD Koltim, Dewa Made Ratmawan mengaku, dinas teknis berupaya mengantisipasi dampak El Nino berdampak pada kekurangan air bersih, kekeringan lahan padi sawah dan kekeringan tanaman hortikultura.
Dewa mengaku, dirinya menyiapkan langkah konkrit untuk membantu warga terdampak. Salah satunya dengan bekerja sama antar OPD untuk membuat sumur bor pada area permukiman dilengkapi tandon air untuk digunakan secara komunal pada beberapa titik permukiman serta melakukan pendistribusian air bersih dgn mobil tangki.
Mantan Kabag ULP Koltim ini mengaku, pengadaan Alkon untuk melakukan penyedotan air pada daerah persawahan yang masih memiliki sumber air untuk dialirkan terus disiapkan. Serta menyiapkan sumur-sumur bor untuk komoditi hortikultura.
“Salah satu mekanisme dalam mempersiapkan langkah-langkah konkrit saya mengadeng Forkopimda, OPD terkait dan camat guna mensinkronkan rencana tindaklanjut penanganan bencana kekeringan saat ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Koltim, Ridwan mengaku, sekira 3.174,0 haktare gagal panen, data yang terupdate per tanggal 11 Oktober 2023.
“Padi sawah puso sebanyak 520 haktare, rusak berat 307,5 hektare. Sedang sebanyak 1.238,0 hektare, ringan 1.108,5 hektare,” tutup Ridwan. (kus/kn)