Burhanuddin Komitmen Tekan Stunting di Bombana

KENDARINEWS.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana yang dinakhodai Pj. Burhanuddin terus berupaya menurunkan angka stunting.

Diketahui angka prevalensi stunting di Kabupaten Bombana masih berkisar 35′ persen. Dan untuk mengejar standar angka prevalensi stunting nasional yang ditarget dalam kisaran 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

Salah satu bentuk keseriusan Burhanuddin untuk mempercepat penurunan angka stunting di otoritanya yakni dengan menggagas program “Bapak Bunda Asuh Anak Stunting”.

Burhanuddin mengaku, pemerintah pusat dan daerah saat ini sangat fokus menekan angka stunting. Berbagai program dan anggaran yang cukup besar terus digulirkan untuk menekan penyakit gagal tumbuh pada anak ini. Begitupun dengan Kabupaten Bombana. Namun, diakui Burhanuddin menekan jumlah penderita stunting ke angka paling minimal bukan tugas yang mudah. Pasalnya, stunting pada anak terjadi karena banyak faktor.

Stunting dimulai jauh sebelumnya, ketika ibu si anak masih remaja, dilanjutkan dengan kondisi kesehatan ibu semasa hamil, hingga keterpenuhan gizi si anak setelah lahir. Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan, namun menurunkan stunting ini bukan hal yang mudah. Untuk itu, secara tegas mendorong agar seluruh stakeholder baik ditingkat Kabupaten, Kecamatan dan Lurah hingga ditingkat Desa untuk turut serta mengambil andil dalam penurunan angka stunting di Bombana.

Kata Burhanuddin, program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah untuk untuk mengurangi jumlah anak stunting melalui intervensi dari para “Bapak Asuh”. Saat ini program Bapak Asuh terdiri dari para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bakal bertanggung jawab terhadap 3-4 anak yang telah dikatakan stunting. Setiap kepala OPD ini akan bertanggung jawab terhadap pemenuhan gizi yang baik, diberikan obat, hingga perhatian dengan harapan anak-akan yang dinyatakan stunting ini dapat terlepas dari penyakit gagal tumbuh ini.

“Jumlah OPD kita itu ada 30. Jika satu OPD memegang atau menjadi bapak asuh pada 3-4 anak, maka Insyaallah ikhtiar kita dalam menurunkan angka stunting di Bombana bakal lebih efisien. Jika ini terjadi paling tidak tugas ini dapat bernilai ibadah untuk membantu generasi muda Bombana,” terangnya saat pelaksanaan Aksi 3 Rembuk Stunting sekaligus Pengukuhan Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Kabupaten Bombana.

Kata Burhanuddin, berdasarkan laporan dari Dinkes Bombana, anak yang berkategori stunting secara keseluruhan telah terdata dan terpetakan secara By Name By Adres. Sehingga, Bapak dan bunda Asuh akan lebih mudah melakukan intervensi sebab objek nya telah jelas dan diketahui.

“Bapak ibu mari kita bersama-sama memberi perhatian kepada anak-anak yang menderita stunting. Bapak Asuh ini tidak hanya berlaku bagi kepala OPD saja, namun juga berlaku pada Camat dan lurah,” pungkasnya. (idh/kn)

Tinggalkan Balasan