KENDARINEWS.COM–Cakupan kunjungan masyarakat Bombana ke Posyandu baru mencapai angka 59,9 persen. Kurangnya kesadaran para orang tua mengunjungi Posyandu mendapat perhatian dari Pj. Burhanuddin. Menurutnya, Posyandu merupakan hal yang rutin untuk dilakukan. Pasalnya, Posyandu itu bukan hanya untuk imunisasi saja, tetapi juga untuk melihat dan memantau kondisi kesehatan anak dan ibunya.

“Ini harus menjadi perhatian serius bagi para Camat, Lurah, Kepala Desa dan Kepaa Puskesmas untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu atau fasilitas kesehatan lainya, dengan memanfaatkan sarana dan prasaran yang tersedia secara gratis. Diantaranya, Puskesmas laut keliling, Ambulance PSC, Ambulance Desa atau transportasi gratis lainya,” terangnya.
Sementara Kadis Kesehatan Bombana, Darwin mengungkapkan bahwa, prevelensi stunting di Bombana yang saat ini mencapai angka 35,3 persen dikarenakan saat ini cakupan surveinya cukup luas. Mulai dari kondisi fisik, kesehatan hingga menghitung anak-anak yang tidak dibawa ke Posyandu dan sejumlah indikator lainnya.

Untuk itu, masyarakat sangat perlu untuk menimbang dan memeriksa kesehatan anak-anaknya ke Posyandu. Sehingga kondisi fisik dan kesehatan anak dapat terpantau dan mencegah terjadinya stunting. “Posyandu di seluruh wilayah Bombana akan kita genjot lagi secara maksimal. Masyarakat juga kita imbau agar dapat lebih antusias lagi ke Posyandu untuk mencegah potensi stunting pada anak,” pungkasnya. (/kn)