KENDARINEWS.COM — Program Gelar Pangan Murah (GPM) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sultra terus berlanjut. Kali ini, langkah mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas harga pangan di pasaran berlangsung di Kota Baubau. Ada empat titik pelaksanaan GPM yakni di Kecamatan Betoambari, Murhum, Sorawolio, dan Kecamatan Lea-Lea.

Kepala Disketapang Sultra, Ari Sismanto mengatakan, GPM dilaksanakan sesuai arahan pemerintah pusat dan Pemprov Sultra dalam rangka pengedalian inflasi daerah. Dirinya tak menampik jika saat ini (Periode Mei 2023) sebagian besar daerah di tanah air mengalami inflasi. Di Sultra berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 4,80 persen (year on year).

Lanjut dia, GPM merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan di pasar. Saat ini, beberapa bahan pangan di pasar harganya melonjak seperti telur harganya sudah mencapai Rp 65 ribu/rak, beras medium sudah menembus angka Rp 11 ribu/kg, dan minyak goreng sudah mencapai Rp 18 ribu/liter.

“Melalui GPM, harga pangan pokok yang mengalami fluktuasi kita tekan. Misalnya telur, kita jual hanya Rp 58 ribu, kemudian beras hanya Rp 9.450,-/kg, dan minyak goreng hanya Rp 14 ribu/liter,” ungkap Ari Sismanto, usai membuka gelar pangan murah di Kecamatan Murhum, kemarin.
Guna menyukseskan gelar pangan murah, Disketapang melibatkan stakeholder terkait seperti Bulog dan distributor bahan pangan di Kota Baubau.

“Di setiap titik kita siapkan beras, minyak goreng, gula pasir, dan beberapa kebutuhan pangan lainnya. Mudah-mudahan gelaran pangan murah ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” ungkap Ari Sismanto.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse menyambut baik pelaksanaan gelar pangan murah di Baubau. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif dalam rangka membantu masyarakat dalam berbelanja kebutuhan pokok.
La Ode Ahmad berharap GPM bisa terus dilaksanakan selain untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, juga yang terpenting untuk mengendalikan inflasi daerah. “Kami harap inflasi daerah tetap terkendali sehingga perekonomian terus membaik,” pungkasnya. (adv)