DKP Gelar Aksi Bersih Pantai Penanda Kick Off Bulan Cinta Laut

KENDARINEWS.COM–Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan laut terus digalakkan. Pada bulan Oktober ini Pemerintah melalui Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP) RI menggalakkan aksi Bulan Cinta Laut. Dimana pada 27 Oktober ini menjadi puncak acara kick-off Bulan Cinta Laut, yang mana pada Kick off ini ditandai dengan aksi bersih pantai yang di pusatkan di Teluk Kendari.

Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Laode Kardini, mengatakan, mengatakan Bulan Cinta Laut merupakan salah satu program KKP dalam rangka menjaga ekosistem laut. Sehingga potensi laut yang begitu besar, yakni 75 persen laut Indonesia dapat terus di jaga agar menjadi indah.

“Daratannya hanya berapa, begitu pula Sultra, 17 daerah otonom kabupaten dan kota hanya satu yang tidak punya laut yaitu Kolaka Timur. Selain itu kota pantai semua, tentunya ini menjadi kewajiban kita untuk memelihara pantai kita agar menjadi lebih indah,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra ini juga berharap, kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam setahun ini dapat di follow up oleh kabupaten kota, provinsi agar bisa di agendakan setiap tiga bulan.

“Tetapi kalau daerah ingin mengembangkan, tidak harus sekali setahun tapi mungkin bisa berkali-kali. Sebab, KPP hanya mencanangkan kegiatan tersebut pada bulan Oktober yang disebut dengan Bulan Cinta Laut,” bebernya.

Sementara itu Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Syahril A. Raup menambahkan Bulan Cinta Laut ini di laksanakan di tiga kecamatan di Kota Kendari, diantaranya Kendari Barat, Nambo, dan Abeli. Dimana, dalam kegiatan tersebut melibatkan 105 orang nelayan.

“Setiap hari nelayan itu ketika melaut bisa sambil mengumpulkan sampah. Nah sampah tersebut kemudian di timbang sehingga menghasilkan uang tambahan,” jelasnya.

Dia melanjutkan, hingga kemarin jumlah sampah yang telah terkumpul sudah mencapai 6,2 ton. Kalau tambah hari ini mungkin sudah bisa sampai 7 ton sampah.

“Saya berharap para nelayan tersebut terus mengumpulkan sampah di bulan-bulan berikutnya, sebab pihaknya ingin membentuk mekanisme sistem, agar nelayan yang mengumpulkan sampah bisa langsung di jual ke bank sampah yang di banderol setara dengan harga ikan,” Pungkasnya. (jib/KN)

Tinggalkan Balasan