KENDARINEWS.COM — Mantan birokrat senior Kota Kendari, Agussalim, meminta Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memikirkan pembangunan patung mantan Gubernur Sultra, Drs. H. La Ode Kaimoeddin.
Ia mengaku punya alasan hingga memberi usulan seperti itu. Salah satu yang disebutkan adalah, kemajuan Kota Kendari saat ini, pengaruh La Ode Kaimoeddin begitu besar.
“Kita harus berterima kasih kepada Almarhum Pak Ode (La Ode Kaimoeddin). Kalau bukan beliau, Kota Kendari ini akan selalu macet saat ini. Apa yang terjadi hari ini di Kota Kendari, saya sudah dengar diskusinya Bersama Pak Kaimoeddin pada 20 tahun yang lalu,” kata Agussalim.
Memang, jaringan jalan di Kota Kendari yang kita saksikan saat ini adalah buah karya Drs. H. La Ode Kaimoeddin semasa menjabat Gubernur Sultra selama dua periode yakni 1992-1997 dan 1997-2003.
“Saya menjabat Camat Mandonga waktu itu. Kota Kendari ini masih terdiri dari tiga kecamatan yakni kecamatan Poasia, Mandonga dan Kendari. Untuk menentukan jalu jalan, tidak jarang saya harus naik di atas pohon yang tinggi untuk menentukan arah jalan agar tak mengena gunung yang sangat tinggi,” kata Agussalim lagi.
Yang pasti, jasa Drs. H. La Ode Kaimoeddin dalam membangun Sultra benar-benar dirasakan oleh masyarakat Sultra, khususnya masyarakat Kota Kendari.
Karena itu, Agussalim menganggap patut dan layak mengusulkan pembangunan tugu patung mantan gubernur itu.
“Saya lihat di Bundaran Kantor Gubernur cocok untuk dibangunkan Patung La Ode Kaimoeddin. Saya pernah usulkan ini kepada Gubernur Nur Alam ketika itu. Bahkan, Ketua Bappeda yang saat itu dijabat Natsir Andi Baso sudah dipanggil terkait usul say aini. Tapi apa boleh buat, tiga bulan setelah saya bicara, Pak Nur Alam terkena musibah hukum,” kata Agussalim yang pensiun dari PNS dengan jabatan Kepala Dinas Pertamanan, Kota Kendari.(ryl)