Presiden Jokowi Bentuk Tim Khusus Atasi Peretas


–Pemerintah Pastikan Data yang Bocor Bersifat Umum

KENDARINEWS.COM — Sistem data dan ruang digital yang rentan diacak-acak disikapi oleh pemerintah. Termasuk ulah peretas dengan akun anonim Bjorka yang sebelumnya mengumumkan meretas surat-surat rahasia untuk presiden Indonesia, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN), serta mengumbar data pribadi pejabat pemerintahan.

Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD; serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (pur) Hinsa Siburian. ’’Di rapat dibicarakan bahwa memang ada data yang beredar. Salah satunya oleh Bjorka,’’ kata Johnny.

Pemerintah telah menelaah data yang menurut akun anonim Bjorka merupakan rahasia negara. ’’Sementara data-data yang sifatnya umum. Bukan data spesifik dan bukan yang ter-update,’’ imbuhnya.

Ihwal keamanan siber, pemerintah akan membentuk tim tanggap darurat (emergency response team). Tim itu bertugas menjaga tata kelola data di Indonesia dan menjaga kepercayaan publik. Tim terdiri atas BSSN, Kemenkominfo, Polri, dan BIN.

Kepala BSSN Hinsa tak banyak berkomentar soal isu yang ramai diperbincangkan itu. Dia hanya menekankan bahwa serangan siber tidak mengganggu sistem elektronik di Indonesia. Menurut dia, semua masih berjalan lancar. ’’Masyarakat kami harap tenang saja. Tidak ada sistem elektronik yang diserang,’’ paparnya.

Tinggalkan Balasan