KENDARINEWS.COM–Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Surabaya mengamankan sejumlah barang bawaan jemaah haji. Barang bawaan yang disita diantaranya, beras, rokok dan obat-obatan. Barang-barang itu diamankan karena tidak diperbolehkan menurut aturan penerbangan internasional.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram menyebut bahwa pihaknya telah mensosialisasikan barang apa saja yang diperkenankan dibawa jemaah haji. “Tapi, kenyataannya sampai hari Senin masih saja ada jemaah membawa barang-barang yang dilarang,” katanya, Senin, (6/6)
Diungkapkannya, sejak pemberangkatan kelompok terbang (kloter) 1 hingga 3, yang paling banyak diamankan PPIH Embarkasi Surabaya adalah power bank.
Sedikitnya ada 11 koper milik jamaah Kloter 1 yang terdeteksi Sinar X membawa barang-barang dilarang. “Di antaranya ditemukan sebanyak 10 power bank,” ucap dia.
Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur itu menyampaikan ada satu satu koper milik calon haji kloter 1 ditemukan beras sebanyak lima liter. “Membawa power bank dilarang karena tergolong mudah meledak. Kami juga mengimbau jamaah tidak perlu membawa beras karena selama di Tanah Suci makanan sudah dijamin,” tuturnya.
Saat pemeriksaan barang bawaan jamaah calon haji kloter 3, pada Minggu (5/6), PPIH Embarkasi Surabaya kembali menemukan koper berisi power bank. “Lalu jamaah Kloter 3, paling banyak kami menyita rokok. Ada sebanyak 10 bungkus rokok yang diamankan,” tutur Husnul Maram.
Dia menjelaskan sebanyak 10 bungkus rokok itu terpaksa harus dibongkar dari dalam koper karena melebihi batas maksimal yang diperbolehkan aturan penerbangan internasional.
“Batas maksimal yang diperbolehkan dalam penerbangan internasional hanya sebanyak 200 batang rokok atau 2 slop saja,” ujarnya.
Barang yang sama sekali tidak boleh masuk ke Arab Saudi, kata dia, salah satunya obat-obatan yang tidak jelas komposisi-nya.
Sedangkan, obat-obatan dan multivitamin yang merek-nya terdaftar di BPOM masih bisa masuk sepanjang dibawa dalam jumlah wajar, yaitu sebatas dua atau tiga strip saja.
“Kalau membawa lebih dari 50 strip obat-obatan, ini mau ibadah atau jualan?” tuturnya.
Berdasarkan data dari Kemenag Jatim untuk Embarkasi Surabaya tahun ini ada 16.967 orang jamaah haji yang dilayani dan terbagi dalam 38 kloter.
Rinciannya, dari Jawa Timur sebanyak 16.087 orang, Provinsi Bali 318 orang, Provinsi Nusa Tenggara Timur 291 orang, Palembang 119 orang, serta petugas kloter 152 orang. (fin/kn)