Amis Ando di Mata Yang Memandikan, Mengkafani dan Menguburkannya

KENDARINEWS.COM, RAHA — Kematian Amis Ando SPdI alias Anas begitu mengagetkan sejumlah kerabat, terutama tetangga dan teman teman mainnya. Bukan cuma itu, Amis Ando yang selama ini dikenal rajin ibadah, rajin shalat jamaah di Masjid Hidayatullah, Kelurahan Watonea, Kecamatan Katobu, Muna, tak disangka ia berpulang ke Rahmatullah begitu cepat.

Ustadz Rahman Jihad, misalnya. Ia mengaku terkejut mendengar kematian Amis Ando. Dua hari sebelum berita dua itu ia tetima, Rahman Jihad mengaku bertemu dan mendiskusikan banyak hal menyangkut keimanan, menyangkut kehidupan dunia ini dan kehidupan akhirat. “Orangnya rajin ibadah. Suka membantu. Membantu apa saja dia lakukan. Kalau dia lagi ada uang, kadang-kadang dia bagi sama teman temannya. Orangnya juga reaksional. Kalau ada yang datang melapor sama dia bahwa ada yang ganggu, itu juga pasti dia bantu. Benar atau salah pasti dia bantu. Begiti yang saya kenal sama Amis Ando. Kebetulan, Amis juga itu keluarga saya, juga keluarga istriku,” kata Rahman Jihad.

Rahman Jihad bercerita bahwa, Amis Ando juga aktif berdakwah. Bahkan, di kalangan jamaah masjid Hidayatullah, Amis Ando dikenal sebagai Ustadz. “Dalam bulan Ramadhan kemarin, Amis itu punya jadwal ceramah di Masjid Hidayatullah Kelurahan Watonea. Anak anak di lingkungan masjid Hidayatullah, Amis dikenal sebagai ustadz. Di kalangan jamaah dia juga biasa dipanggil Anas,” kata Rahman Jihad.

Amis Ando (Anas)

Terkait dengan kematian Amis Ando, Rahmam Jihad mengaku bahwa dialah yang memandikan, mengkafani dan menguburkan. Ditanya luka apa yang dia lihat pada waktu ia mandikan, Rahmam Jihad spontan menjawab: “Saya lihat ada luka di pergelangan tangannya. Mungkin bekas borgol. Saat di rumah sakit juga ada saya. Saya tanya dokter, katanya, sudah tidak bernyawa saat tiba di Rumah Sakit. Saya tanya polisi, katanya meninggal di perjalanan ke Rumah Sakit. Saya tanya sakit apa, dia jawab Muntaber,” ungkap Rahman Jihaf.(ryl)

Tinggalkan Balasan