KENDARINEWS.COM — Silaturahmi merupakan denyut nadi mengokohkan tali kekerabatan dan persaudaraan. Momentum Idul Fitri sangat tepat untuk memperkuat jalinan silaturahmi, demi menjaga harmonisasi baik lingkup keluarga maupun sosial masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Sultra Ali Mazi saat pelaksanaan shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al Kautsar di Kendari, Senin (2/5). Ia didampingi langsung oleh Pj Sekda Sultra Asrun Lio. Juga hadir mantan Sekda Nur Endang Abbas.
Gubernur Ali Mazi mengatakan, perayaan Idul Fitri 1443 Hijriyah, merupakan momentum untuk berkumpul bersama dan saling mengunjungi dengan sanak keluarga, bertatap muka dan memberi maaf dalam mempererat ikatan persaudaraan. Kendati begitu, masyarakat tetap diminta untuk menjaga protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.
“Alhamdulillah, tahun ini pemerintah telah memberi kelonggaran bagi masyarakat untuk mudik lebaran sebagai salah satu tradisi budaya umat Islam di Indonesia, setelah sekian tahun lamanya menanti dan merindukan suasana lebaran di kampung halaman,” kata Gubernur.
Gubernur mengingatkan, bahwa kelonggaran yang telah diberikan pemerintah tidaklah membuat kita lalai untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan dalam rangka memutus mata rantai virus corona di Indonesia, khususnya di Sultra. Salah satu kebijakan pemerintah terkait mudik lebaran adalah melakukan vaksinasi booster atau vaksin ketiga bagi para pelaku perjalanan. Vaksinasi merupakan bagian penting dari upaya pemerintah dalam mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok, sehingga masyarakat tidak mudah terpapar dan kebal terhadap virus corona.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat yang belum melakukan vaksinasi agar segera mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi secara gratis dari pemerintah,” pinta Gubernur.
Gubernur Sultra dua periode ini menerangkan, vaksinasi Covid-19 merupakan bagian dari pengamalan agama yang senantiasa mengajarkan bahwa melindungi diri dari suatu penyakit lebih baik daripada mengobatinya. Vaksinasi Covid-19 telah dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia.
“Kita berdo’a semoga dengan izin dan kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, negeri kita Indonesia, khususnya daerah Sulawesi Tenggara yang kita cintai bersama, segera terbebas dari pandemi Covid-19,” tandas Ali Mazi.
Ditempat yang sama, Kepala Kakanwil Kemenag Sultra Zainal Mustamin dalam khutbahnya yang berjudul dimensi ritual dan sosial ibadah ramadhan spirit mewujudkan Sultra bermartabat, mengatakan, di dunia ini ada orang yang karena kearifannya selalu dapat menyampaikan pesan agama dan pembangunan secara menyenangkan. Selalu dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang mudah. Tapi sebaliknya, tak sedikit orang yang membuat persoalan yang sebenarnya gampang menjadi rumit dan menyusahkan, termasuk dalam soal agama.
“Ajaran Islam yang semula mudah dan sederhana, di tangan orang-orang sulit bisa berubah menjadi tak sederhana dan bahkan memberatkan,” kata Zainul Mustamin.
Ia mengutip kalimat Prof. Imam Slamet Santoso, seorang Guru Besar Universitas Indonesia yakni orang bijak memecahkan masalah yang rumit dengan cara yang gampang. Sedangkan orang yang bodoh menyelesaikan masalah yang gampang dengan cara yang rumit.
Setelah merayakan Shalat Id, bersama dengan putra puterinya, Gubernur Ali Mazi melakukan ziarah kubur ke makam mendiang Ibu Agista Ariani yang wafat pada 13 Juli 20221 silam. Sebelumnya, pada malam takbiran, Gubernur juga melakukan pengecekan pos pengamanan Idul Fitri di sejumlah titik di Kota Kendari, bersama dengan jajaran pimpinan TNI/Polri di Sultra. (ali).