KENDARINEWS.COM — 39 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di seluruh Jatim berkompetisi secara virtual dalam melantunkan keindahan membaca ayat Alquran dalam rangka memeriahkan Nuzulul Quran, Rabu (20/4).
Meski berstatus sebagai WBP, kualitas suara yang dilantunkan para peserta tidak kalah dengan santri pondok pesantren pada umumnya. Maklum, selama ini, mereka mengikuti pembinaan di pondok pesantren di dalam lapas atau rutan.
”Kegiatan ini untuk mengukur kualitas pembinaan kerohanian yang dilakukan lapas atau rutan jajaran kami,” ujar Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Teguh Wibowo yang dikutip dari jawapos.com, Kamis (21/4).
Teguh menyampaikan, momentum lomba tartil Quran itu diharapkan dapat melalui menumbuhkan benih-benih generasi qurani di lapas/rutan di Jawa Timur.
”Hendaknya tartil Quran ini tidak hanya dipahami sebagai kompetisi, namun nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” papar Teguh Wibowo.
Menurut Teguh, peringatan Nuzulul Quran merupakan salah satu keistimewaan Ramadan. Sehingga umat Islam dapat mengingat diturunkannya Alquran kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia.
Kegiatan yang merupakan rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-58 tersebut diikuti dengan antusias para peserta. Sedangkan dewan juri yang hadir yaitu dari Ustad Nur Kholis Majid dari MUI Jatim dan Nyai Muhayyinah dari Kemenag Kota Surabaya.
Anak berinisial P, salah seorang peserta asal LPKA Blitar mengaku bangga bisa terpilih mengikuti lomba tersebut. Dia merasakan betul perbedaan sebelum dan sesudah semakin rajin mengaji di LPKA.
”Dulu sudah bisa mengaji tapi tidak lancar, sekarang jadi semakin lancar karena setiap hari setelah salat duhur ada mengaji tahsin,” terang dia.
Hal senada juga disampaikan Nurhalimah asal LPP Malang. Dia mengaku di lapas banyak diajarkan ilmu baru dan metode membaca Alquran sehingga semakin menambah wawasan.
”Alhamdulillah tidak mengalami kesulitan ketika belajar tartil Quran karena asal mempunyai niat dan bisa menghilangkan rasa malas,” tuturnya. (kn)