KENDARINEWS.COM–Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan meningkat pada April 2022.
Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern KPwBI Sultra, Aryo Wibowo T Prasetyo mengatakan, secara historis pergerakan harga di Sultra tercatat mengalami peningkatan tekanan inflasi bulanan dan tahunan mulai 1 – 2 bulan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HKBN) Ramadan dan Idul Fitri.
“Peningkatan mobilitas dan daya beli masyarakat terus berlanjut di tahun 2022 sehingga pola tekanan inflasi masa Ramadan dan Idul Fitri diperkiriakaan akan menyerupai masa pra pandemic Covid-19,” ungkap Aryo Wibowo T Prasetyo dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) di Masjid Al-Alam Kendari, Kamis (07/04/2022).
Lanjut dia, ikan segar masih menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Sultra. Hal tersebut berdasarksn historis HKBN Ramadan dan Idul Fitri 4 tahun terakhir.
“Inflasi diperkirakan terjadi akibat permintaan masyarakat yang meningkat ditengah penetapan harga yang lebih tinggi dibanding masa normal. Kendati demikian, pasokan ikan segar di Sultra tetap terjaga ditengah peningkatan harga,” kata Aryo.
Sebagai bentuk antisipasi, pihaknya mengupayakan pengendalian stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pasokan komoditas pada HKBN Ramadan dan Idul Fitri melalui aspek 4K.
“Aspek 4 K yakni menjaga Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Komunikasi efektif, dan Keterjangkauan harga. Bersama TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) kita juga akan menggelar pasar murah dan sidak pasar,” pungkas Aryo. (KN)