Wali Kota Kendari Terbitkan SE PPKM Level 3


–10 Warga Konawe Isoman


KENDARINEWS.COM — Wabah Covid-19 varian Omicron menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Penularannya sangat cepat. Tak ada pilihan, selain melawan Omicron. Caranya, taat protokol kesehatan (Prokes) dan berpartisipasi dalam vaksinasi untuk meningkatkan imun.

Di Kendari, dalam periode 15-16 Februari 2022, warga yang terpapar sebanyak 214 orang. Sehingga akumulasi kasus varian omicron mencapai 706 kasus. Di Kabupaten Konawe, tercatat 10 warga dikarantina.

Pemerintah daerah menempuh beragam kebijakan sebagai langkah penanganan untuk menekan penyebaran varian Omicron ini. Mulai kebijakan PPKM, penekanan taat prokes, ikut vaksinasi hingga melakukan 3T (Testing, Tracing, Treatment).

Sulkarnain Kadir

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir tak menampik jika varian omicron terus meningkat setiap hari. Atas dasar itulah, Wali Kota Sulkarnain langsung menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 440/499/2022 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

“Omicron yang ini cepat sekali penyebarannya. Itu terbukti. Oleh karena itu saya sudah tandatangani (Surat Edaran) soal level tiga. Karena angkanya eksponensial (706 kasus). Padahal kasusnya baru terdeteksi 2 Februari lalu,” kata Sulkarnain Kadir kepada Kendari Pos, Rabu (16/2) kemarin.

Meski angkanya menghawatirkan, Sulkarnain bersyukur karena tingkat kematian yang disebabkan oleh paparan varian Omicron tidak seperti varian Delta yang sudah banyak menelan korban jiwa. “Kasus Omicron ini lebih banyak menimbulkan gejala ringan dan sedang. Jadi saya imbau masyarakat untuk tetap tenang dan kembali meningkatkan kedisiplinan prokes dan ikut vaksinasi,” kata Sulkarnain Kadir.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menambahkan, dalam surat edaran soal PPKM yang diterbitkan, pihaknya kembali memberlakukan pembatasan pada sejumlah kegiatan yang berpotensi menjadi sumber penularan covid.

Misalnya pemberlakuan kebijakan 50 persen pada seluruh kegiatan masyarakat seperti belajar mengajar, perkantoran, mall, restoran/rumah makan, bioskop, tempat ibadah, tempat wisata, dan seluruh tempat keramaian kota. “Kita batasi hanya boleh 50 persen. Nanti akan diawasi oleh Satgas,” kata Sulkarnain Kadir.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengatakan pandemi Covid-19 varian omicron terjadi akibat mutasi virus Covid menjadi varian baru agar tak bisa dikenali oleh imun tubuh. Kondisi itu diperburuk oleh abainya masyarakat terhadap prokes dan keterlambatan menerima vaksin.

Untuk mencegah penyebaran varian omicron, drg.Rahminingrum menyarankan masyarakat tetap berdisiplin prokes dan mendapatkan vaksinasi. Minimal dosis pertama agar mencegah resiko gejala berat akibat penularan Omicron. “Patuhi prokes dan ikut vaksinasi. Hanya dua cara ini yang bisa kita lakukan agar bisa terhindar dari penularan Covid-19,” kata Rahminingrum.

Akumulai kasus Omicron di Kota Kendari sebanyak 706 kasus. Rinciannya, 605 kasus aktif (perawatan 32, isoman 573), 100 sembuh, dan 1 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Covid Omicron juga menjejak Kabupaten Konawe. Warga terpapar Covid-19 diduga varian Omicron berjumlah 46 orang, per Senin 14 Februari 2022. Sekira 10 warga yang diduga terpapar Covid-19 varian Omicron menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19. Sebagian lagi menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe, Mawar Taligana membenarkan peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron itu. Hanya saja, ia juga belum bisa memastikan apakah warga yang menjalani isolasi tersebut terpapar Omicron atau tidak. “Jangan dulu berpikir Omicron, karena itu sampelnya harus pemeriksaan dulu. Intinya mereka kena Covid. Saya tidak hafal jumlah warga yang terpapar,” ujar Mawar Taligana, Rabu (16/2).

Mawar Taligana menyebut, penanganan pasien Covid-19 yang dirawat di RS Darurat masih sama seperti penanganan sebelumnya. Pasien ditangani tim medis dari Dinkes Konawe. Tim medis rutin memantau perkembangan kesehatan pasien terpapar Covid-19 yang menjalani isoman. “Isolasinya selama dua minggu. 10 hari dipantau, kalau masih reaktif ya ditambah lagi waktunya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Buton, Syarifuddin mengatakan perkembangan covid-19 di Buton juga meningkat, sama halnya daerah lain di Sultra. Dalam 2 pekan terakhir tercatat ada 19 kasus yang terkonfirmasi positif. “Yang positif antigen itu 5 orang, sementara yang positif PCR sudah 19 orang. Tapi sebagian besar gejala ringan. Yang dirawat intens hanya 2 orang,” ujarnya kepada Kendari Pos, Rabu (16/2) kemarin.

Untuk melindungi warga Buton, Dinkes melakukan tracking pada lingkungan penderita. Mereka yang kontak erat diarahkan untuk isoman di rumah. Selain menekankan pengetatan prokes, Pemkab Buton juga menggenjot vaksinasi mulai dari dosis 1 hingga dosis 3. “Capaian vaksinasi kita masih terus kita tingkatkan, fokusnya sekarang vaksinasi booster,” terang Syarifuddin.

Kota Baubau kini berada di level 3 penyebaran covid-19. Dua kelurahan bahkan sudah dinyatakan zona merah. Banyak pula zona kuning. Pemkot Baubau bersama satuan gugus tugas (Satgas) Covid-19 baru saja menggelar rapat evaluasi membahas serangan gelombang ketiga covid-19. “Kami sudah rapat. Hasil rapat memutuskan bahwa vaksinasi harus lebih digencarkan lagi. Selain itu, prokes harus diperketat,” kata Plt.Wali Kota Baubau, Ahmad Monianse.

Per 15 Februari 2022, tercatat 129 kasus. 52 persen yang terpapar adalah mereka yang belum sama sekali vaksinasi. Sementara lainnya baru sekali vaksin. “Kalau sudah vaksin, imunnya lebih kuat,dan mudah mengalahkan virus,” ungkap Plt.Wali Kota Baubau, Ahmad Monianse.

Terpisah, Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga melalui Sekretaris Daerah, Sjarif Sajang mengatakan berdasarkan data Satgas Covid-19, tercatat 70 kasus terkonfirmasi positif. Lima orang dinyatakan sembuh. “Jadi sampai 15 Februari 2022, total kasus positif Covid-19 di Konsel sebanyak 65 kasus,” ujar Sjarif Sajang.

Plt.Kepala Dinkes Konsel, dr.Boni Lambang Pramana mengatakan langkah penanganan yang dilakukan dengan 3T. Pasien tanpa gejala atau punya gejala ringan diharuskan isoman di rumah. “Mereka yang isoman dalam pengawasan Puskesmas. Lalu, 13 orang dalam perawatan, diisolasi terpisah. Ada yang di Rumah Sakit Bahteramas, RS Kota Kendari, RS Konsel, RS Korem dan RS Bhayangkara,” ujar dr.Boni.

Covid-19 masih juga bercokol di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Hanya saja, Pemkab Koltim belum memastikan warga yang terpapar Covid-19 itu adalah varian Omicron. Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinkes Koltim, dr. Abdul Munir Abubakar mengatakan hasil pemeriksaan awal satu warga yang diduga terdampak Covid-19 Omicron belum keluar hingga saat ini. “Tapi kalau dari gejala-gejala yang positif sepertinya mengarah ke sana,” ujar dr. Abdul Munir Abubakar.

Penyebaran Covid-19 varian Omicron di Kabupaten Bombana belum terdeteksi. “Hingga hari ini, kita belum bisa memastikan apakah sudah ada yang terpapar varian Omicron, sebab hasil sampelnya belum diketahui,” ujar Darwin, Kepala Dinkes Bombana, kemarin.

Saat ini, 12 warga positif Covid-19 tengah diisolasi di RSUD Bombana. Namun belum bisa dipastikan terpapar varian omicron atau bukan. “Intinya 12 orang ini dinyatakan positif Covid-19. Untuk memastikan mereka terpapar Omicron, kita masih menunggu hasil laboratorium,” terang Darwin.

Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kolaka, dr. Muhammad Aris mengungkapkan, sejak awal tahun 2022 hingga saat ini sudah 102 warga Bumi Mekongga terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut beberapa diantaranya dipastikan terpapar varian Omicron. Sayangnya, dr.Aris tak dapat menyebutkan jumlah pasti wara terpapar Omicron. “Yang pasti baru belasan orang yang sampelnya sudah dikirim ke Kendari. Semua yang diperiksa itu hasilnya positif Omicron,” tuturnya. (ags/adi/lyn/mel/ndi/fad/kus/idh/fad/b)

Mari Lawan Omicron

Tinggalkan Balasan