Inner Ringroad Ditarget Rampung Agustus


KENDARINEWS.COM — Pengerjaan jalan inner ringroad masih on the track. Saat ini, proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 220 miliar ini masih penimbunan, pengerasan, pengerjaan tanggul hingga pemasangan batu boulder di sisi jalan. Meski kerap terkendala hujan, namun pengerjaannya tetap berjalan lancar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kendari, Hj. Erlis Sadya Kencana ST MT mengaku belum bisa menafsirkan progres pengerjaannya. Namun demikian, ia memastikan pengerjaannya masih berjalan sesuai perencanaan.

“Sesuai kontrak, Agustus sudah tuntas. Sejauh ini, kami tetap optimis bisa mencapai target kendati terkenala air pasang karena hujan. Makanya, kami agak meninggikan tanggul sehingga air tidak merusak timbunan yang sudah dibuat,” kata Erlis Sadya Kencana saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/1).

Untuk mengurai kemacetan kendaraan, Pemkot Kendari membuka dua jalur alternatif. Proyek yang diberinama Inner Ringroad ini ditargertkan tuntas Agustus 2022. Tampak lalu lintas kendaraan di jalan bypass. MUHAMMAD ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI NEWS

Pemasangan batu boulder lanjutnya, dilakukan di beberapa titik. Diantaranya, jalan Sepakat, jalan Laode Asibu dan jalan ZA Sugiarto.

Pada pengerjaannya proyek ini, panjang jalan yang akan dibangun sekitar 4,1 kilometer (km). RSUD Kendari menuju Kali Kadia sepanjang 1,5 km sedangkan jalan ZA Sugianto-jalan Mokodompit
sekitar 2,6 km

“Untuk lebar jalan inner ringroad sekitar 30 meter. Jalan ini memang dibuka sebagai jalur alternatif untuk mengurai kemacetan. Tidak hanya untuk saat ini, namun Kendari di masa mendatang. Dengan jalur ini, mobilitas warga jadi semakin lancar,” jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan inner ringroad sangat bernilai strategis bagi daerah. Sebab akan menghidupkan daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi terkhusus bidang perikanan, pedagangan dan pariwisata di Kota Lulo. Selain itu, bisa mengurangi tingkat kemacetan di beberapa titik rawan macet di kota Kendari.

“Contohnya, di jalan ZA Sugianto (jembatan triping) dan jalan MT Haryono (Pasar Sentral Wuawua/Pasar Baru). Pada waktu tertentu terutama pada pagi dan sore hari sering terjadi kemacetan,” kata Sulkarnain Kadir. (b/m1)

Tinggalkan Balasan