KENDARINEWS.COM — Pemkot Kendari terus mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agat bisa naik kelas. Salah satunya, melibatkan mereka dalam proses sertifikasi nasional. Tahun ini, pemkot melalui Kendari Preneur sukses menciptakan 100 pelaku usaha yang bersertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, sertifikasi yang dilakukan merupakan bentuk upaya pemerintah untuk menguatkan UMKM di Kota Kendari. Pasalnya, UMKM sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan dan stabilitas ekonomi daerah.
“Mudah-mudahan dengan kebijakan yang kita ambil di pemerintahan kali ini (sertifikasi pelaku UMKM) bisa semakin menentukan arah usaha teman-teman pelaku UMKM. Kita berharap bukan hanya hari ini saja, karena ini baru langkah awal. Mudah-mudahan bisa semakin berkembang. Khususnya pada 2020 mendatang,” kata Sulkarnain Kadir usai penyerahan sertifikat BNSP kepada UMKM di Zahrah Syariah Hotel Kendari, kemarin.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini memastikan, ratusan pelaku UMKM bersertifikat BNSP ini nantinya akan mendampingi pelaku UMKM lainnya sehingga bisa naik kelas dan bersaing dalam mengembangkan usahanya.
“Jadi pelaku UMKM yang sudah bersertifikat BNSP ini minimal mendampingi sebanyak 10 orang pelaku UMKM di Kota Kendari. Nanti yang ke 10 orang ini kita dorong lagi untuk sertifikasi BNSP juga tahun depan (2022). Tahun depan kami siapkan slotnya sebanyak 400 UMKM,” ungkap Sulkarnain.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kendari Preneur, Syarif Maulana mengatakan, sertifikasi terhadap pelaku UMKM penting dilakukan untuk memastikan kualitas UMKM khususnya para pendamping itu teruji secara nasional. Tahun ini, sebanyak 100 pelaku UMKM (mentor) telah tersertifikasi BNSP.
“Kemudian 100 mentor ditantang setiap mentor bisa mendampingi minimal 10 UKM. Jika ini berhasil diperkirakan akan tumbuh 1.000 UKM hasil pendamping para mentor,” kata Syarif.
Salah satu pelaku UMKM di Kendari yang menerima sertifikat BNSP, Amril Amrullah mengapresiasi program pemkot dan Kendari Preneu dalam mendorong pelaku UMKM tersetifikasi BNSP. Untuk memperolehnya (sertifikat) pun tidak mudah, Amril mengaku terlebih dahulu wajib mengikuti bimtek sekira 2 bulan. Setelah itu dilanjukan dengan uji kompetensi untuk mencapai standar BNSP.
“Ini (sertifikat BNSP) sangat berarti karena akan menjadi pendamping pelaku UMKM berikutnya. Selama ini kan UMKM dibiarkan begitu saja, mandiri, sekarang dengan adanya mentoring, Insyah Allah bekerja sama dengan pemerintah akan melakukan pendampingan agar kemudain UMKM bisa unggul,” kata Amril. (ags)