Koltim Siap Pasok Beras ke Morowali

Idarwaty

KENDARINEWS.COM– Produksi padi milik petani di Kolaka Timur (Koltim) terus meningkat setiap musim panen. Sayangnya, perkembangan tersebut tak iikuti dengan stabilnya nilai jual gabah sesuai standar nasional. Saat panen petani melimpah, harga gabah menurun, bahkan anjlok.

Pasca aksi demontrasi petani menuntut intervensi pemangku kebijakan daerah, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur (Koltim) mulai melakukan beberapa upaya. Salah satunya dengan menjejaki peluang pasar beras Koltim untuk dijual ke luar daerah.

Terbaru, pihak Dinas Pangan Koltim menjajaki peluang pemasaran ke sejumlah perusahaan tambang di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Diklaim, pihak perusahaan dan distributor di wilayah tersebut siap menerima beras Koltim hingga 100 ton setiap bulan, bahkan lebih.

“Hasil kunjungan kerja ke Morowali membuahkan hasil untuk kesejahteraan masyarakat petani Koltim. Bersama DPRD Koltim, pihak legislatif di Morowali dan beberapa perusahaan sangat merespon baik produksi pertanian asal Koltim. Beberapa perusahaan serta Pemerintah Morowali akan bekerja sama dengan Pemkab Koltim,” jelas Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Idarwaty, Senin (14/6).

Ia berharap, upaya Pemkab dan DPRD Koltim memperluas jaringan pemasaran pasca panen petani dapat membantu mengendalikan anjloknya harga gabah saat musim panen tiba. Apalagi daerah ini merupakan salah satu penghasil beras dan lumbung pangan Sulawesi Tenggara.

“Alhamdulillah respon DPRD dan perusahaan tambang di Morowali sangat baik bahkan ingin bekerja sama. Bahkan ada pedagang saja mau beli 100 ton per bulan beras dari Koltim. DPRD serta pemerintah melalui OPD terkait siap menjembatani. Kita siap bekerja sama, yang penting sesuai standar,” kata Idarwaty.

Mantan Kadis Kominfo Koltim itu meminta petani Koltim tak khawatir dengan anjloknya harga gabah. Sebab pemerintah terus berusaha mencari jalan agar harga jual tetap stabil. “Kita sanggup memenuhi kebutuhan beras di Morowali. Karana saat ini penyaluran dari Bulog, kurang. Apalagi beras miskin sudah tidak ada. Makanya kita bantu Bulog agar dapat menyalurkan beras ke daerah berpenduduk banyak,” tandasnya. (c/kus)

Tinggalkan Balasan