Tata Kawasan Kota Lama, Pemprov Anggarkan Rp 400 Juta

Pengerjaan Fisik Dimulai Tahun Depan

KENDARINEWS.COM– Meski telah masuk program Pemprov Sultra, penataan kawasan Kota Lama belum dimulai. Bangun tua sisa kebakaran masih dibiarkan terbengkalai. Di bawah Jembatan Teluk Kendari, tampak sebuah gerobak pedagang. Jika tidak segera ditata, pedagang kaki lima bakal menjamur. Apalagi lokasinya sangat strategis.

Kepala Dinas Ciptakan Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul mengatakan penataan Kota Lama masuk dalam program prioritas pemerintah. Namun saat ini, masih tahap perencanaan. Untuk pengerjaan fisiknya baru akan dimulai tahun 2020 mendatang.

“Jadi, tidak benar kalau dibiarkan. Yang pastinya, kita akan tata kawasan sekitar jembatan. Tahun ini, kita sudah anggarkan sekira Rp 400 juta khusus tahap perencanaan. Bila hasil perencanaan sudah disetujui, barulah akan kita sosialisasikan, agar area sekitar dapat segera ditata,” kata Pahri Yamsul kemarin.

Kota Lama kata mantan manajer Timnas Softball ini, masuk dalam pengembangan wisata terpadu. Tidak hanya Kota Lama, sisi Lapulu bakal ditata. Apalagi kawasan ini memiliki histori pengembangan Kota Kendari termasuk Sultra. Makanya, revitalisasi kawasan ini menjadi perhatian serius pemerintah.

“Wilayah ini bakal ditata agar nampak menjadi kawasan elit. Kenapa harus ditata? Sebab yang menjadi ketakutan saat ini adalah kondisi di bawah Jembatan Teluk Kendari. Bila tidak tertata, kawasan ini akan menjadi kumuh, terlebih saat ini sudah ada warga yang membuka lapak di bawah jembatan,” jelasnya.

Berapa besar anggaran revitalisasi Kota Lama? ia mengaku belum bisa memastikan. Sebab proses perencanaan belum tuntas. Jika sudah selesai, besaran anggarannya baru akan ketahuan. Tidak hanya menambah estetika Kota Lama, revitalisasi ini akan menggenjot perekonomian di wilayah ini.

“Agar menunjang keberadaan jembatan, pertumbuhan ekonomi sekitar harus didorong. Makanya, kita akan tata sehingga terlihat asri dan rapi. Sebab Jembatan tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi, namun juga magnet untuk menggaet wisatawan. Hanya saja, perlu ditata sedemikian rupa,” pungkasnya. (b/rah)

Revitalisasi Kota Lama

  • Kawasan Wisata Terpadu
  • Jembatan Bahteramas Jadi Ikon Baru
  • Koneksitas Jalan Pariwasata Kendari-Toronipa
  • Mengurangi Kawasan Kumuh
  • Berbasis Ekologi dan Budaya

Tinggalkan Balasan