PDAM Kendari Rusak Terus, Pipa Sudah Tua, Air Kotor Berbau Bangkai

KENDARINEWS.COM — Untuk kesekian kalinya, pelayanan PDAM di Kota Kendari kembali dikeluhkan. Sepekan terakhir, warga metro mengeluhkan perusahaan plat merah itu dinilai kurang maksimal memberikan pelayanan. Air yang tak kunjung mengalir hingga kondisi air yang berbau dan kotor menjadi aduan warga. Warga berharap PDAM segera membenahi pelayanannya. Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari Damin tak menampik jika pelayanannya saat ini belum maksimal lantaran kondisi sarana penunjang air bersih yang sudah tidak memadai. Terkait air yang tak mengalir dan kondisi air yang berbau dan kotor itu kata Damin, disebabkan kondisi pipa yang mudah pecah (bocor) lantara usia pipa yang sudah tua.

“Sistem perpipaan kita sudah tua, sudah berumur sekitar 32 tahun. Sehingga mudah pecah jika mendapat tekanan dari atas, terlebih ada sistem perpipaan kita yang ada di bawah beberapa ruas jalan protokol,” kata Damin. Atas kurang maksimalnya pelayanan ke pelanggan, Damin menghanturkan permohonan maaf dan berjanji akan segera memperbaiki pelayanannya. Termasuk segera memperbaiki pipa-pipa yang rawan pecah. Untuk penanganan jangka panjangnya, pihaknya berupaya mempercepat Groundbreaking Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PDAM di Desa Tabanggele, Konawe.

“Saat ini masih dalam proses pembahasan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) sehingga dalam proses pembangunannya nanti tidak menemui kendala. Secepatnya akan kita proses,” kata Damin. Sebelumnya, Andi (40) warga Kelurahan Pondambea (Balai Kota) mengaku sejak 29 Maret lalu, air belum mengalir di kediamannya. Akibatnya, dia harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air tower, “Sudah seminggu tidak mengalir. Terpaksa beli tower (air) baru lebih mahal 50 ribu satu tower. Kalau PDAM murahji.” keluhnya.

Dia berharap pemerintah segera merespon aduan warga terkait pelayanan air bersih. Sebab, air merupakan kebutuhan dasar masyarakat. “Tolong PDAM segera perbaiki layanannya. Sudah berapa kali kami keluarkan biaya untuk beli air tower. Mudah-mudahan segera diperbaiki layanannya. Cepat dikasih mengalir airnya,” kata Andi. Beda dengan yang dialami Lian (34) warga Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia. Ketika dia menampung air, ternyata aliran air PDAM itu terlihat air keruh dan berbau seperti bangkai, “Keruh airnya kecokelatan. Berbau sekali seperti bangkai hewan,” pungkasnya. (b/ags)

Tinggalkan Balasan