KENDARINEWS.COM — Penanganan banjir menjadi perhatian serius Pemkot Kendari. Kenangan pahit tahun 2017 lalu benar-benar menjadi pelajaran. Atas dasar itu, pemerintah akan menambah satu lagi waduk pengendali banjir yang akan dibangun di Kota Kendari. Kapasitasnya pun lebih besar dibanding kolam retensi Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu di kecamatan Baruga. Untuk lokasinya, Pemkot telah menyiapkan lahan seluas 50 hektar di kawasan Nanga-nanga.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan pembangunan waduk pengendali banjir atau Regulation Pool di Nanga-nanga merupakan proyek yang digagas Pemkot bersama Komisi V DPR RI dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari. Proyek ini tak lain merupakan upaya pemerintah mereduksi banjir yang kerap melanda Kota Kendari di musim penghujan.
Sebenarnya, problem banjir di Kota Kendari sudah berangsung menurun seiring berfungsinya dua kolam retensi Boulevard di Lepo-lepo. Hanya saja, pihaknya ingin memutus siklus banjir bandang yang berpotensi terjadi 10 – 20 tahun mendatang. “Kita akan membangun waduk pengendali banjir. Tentu lebih luas dan kapasitasnya lebih besar sehingga nanti bisa mengatasi problem banjir di Kota Kendari,” kata Sulkarnain Kadir, kemarin.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sultra ini tak menyebut besaran ganti rugi lahan dimaksud. Yang jelasnya, pihaknya memastikan akan mempercepat proses pembebasan lahan warga, sehingga mega proyek tersebut bisa segera berjalan. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan lahan sekira 50 hektar. “Kami siap untuk itu (pembebasan lahan). Apalagi ini (waduk pengendali banjir) menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Untuk mereduksi potensi terjadinya banjir di Kota Kendari. Saya sudah instruksikan jajaran untuk melakukan komunikasi awal (lobi) ke pemilik lahan yang menjadi lokasi pembangunan kolam regulasi,” kata Sulkarnain.
Terpisah, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Haeruddin C.Maddi berharap Pemkot Kendari segera membebaskan lahan pembangunan waduk. Itu penting agar mempercepat penyelesaian waduk sehingga bisa mendukung fungsi sarana pengendali banjir yang telah terbangun sebelumnya seperti tanggul dan kolam retensi. “Kalau seluruhnya berfungsi dengan baik, maka 75 persen banjir di Kendari bisa kita kendalikan. Karena paling besar (penyebab banjir) dari suplai Sungai Wanggu,” kata Haeruddin. (b/ags)
Nanga-nanga Regulation Pool
-Daya Tampung Air 1,5-2,5 Juta Meter Kubik
-Reduksi Banjir 75 Persen
-Suplai Air Bersih 20 Liter Perdetik
-Luas Lahan 50 Hektar