Jalur Trans Sulawesi di Konut Rusak Berlumpur, Warga : Pemerintah Mestinya Malu

KENDARINEWS.COM — Kondisi jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan antara Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, dikeluhkan warga dan pengguna jalan. Mulai dari Desa Wonua Morini dan Paku Jaya Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe hingga perbatasan Kecamatan Motui, Konawe Utara, mengalami kerusakan. Disepanjang jalan sekitar 10 kilometer, kubangan lumpur ditemukan. Kondisi jalan yang menjadi kewenangan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari itu sudah berlangsung lama. Namun tanda-tanda perbaikan belum juga dilakukan.

Kondisi itu sudah dirasakan warga selama lima tahun lebih, sejak proyek peningkatan jalan dikerjakan pertengahan tahun 2015 lalu. “Sudah bertahun-tahun, jalan ini belum ada perhatian. Bahkan warga sudah pernah melakukan aksi unjuk rasa di kantor BPJN Kendari beberapa tahun yang lalu,” ujar Arlin, warga Desa Wonua Morini, Kecamatan Morosi, Kamis (11/3). Kondisi jalan yang sangat parah terlihat di Desa Paku Jaya, Morosi yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Motui, Konut. Kubangan pada ruas jalan tersebut mencapai diameter satu hingga dua meter.

“Sudah lama jalan ini terbengkalai. Sudah beberapa tahun belum juga dilakukan perbaikan. Sebenarnya, pemerintah ke mana, saat jalan yang rusak tak kunjung ada pembenahan,” sindir Ketua Komisariat Fisip HMI Cabang Kendari, Bima Putra Lotunani. Mahasiswa asal Konut tersebut mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan BPJN Kendari dapat menuntaskan masalah jalan yang menghubungkan antara dua kabupaten.

“Jalan ini juga menjadi salah satu akses yang selalu dilintasi warga Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah bila ke Kota Kendari. Pemprov Sultra mestinya malu dengan kondisi jalan yang sering dilewati warga provinsi tetangga,” pungkasnya. Sementara itu Anggota Komisi I DPRD Konut, Hendriawan, menyayangkan sikap BPJN Kendari dan Pemprov Sultra yang dianggap tidak memperhatikan kebutuhan vital masyarakat. Terutama persoalan jalan Trans Sulawesi yang sudah menahun mengalami kerusakan.

“Persoalan jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan antara Konawe dan Konut sudah seringkali disuarakan teman-teman DPRD Konut. Tapi kita hanya sebatas mendapat janji manis, tapi realisasinya nihil,” kritik politikus PKB Konut itu. Hendriawan mendesak pihak BPJN Kendari yang memiliki kewenangan pada jalan Trans Sulawesi untuk peka dan peduli dengan kebutuhan masyarakat.

“Yang sangat merasakan dampak adalah warga Konut. Karena mereka yang sering melewati ruas jalan ini. Termasuk saya pribadi juga sering lewat di jalan trans Sulawesi Motui-Morosi. Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Mestinya ini yang perlu diprioritaskan perbaikannya, bukan jalan lain,” pungkas Sekretaris DPC PKB Konut tersebut. (b/min)

Tinggalkan Balasan