Kendari Surplus Listrik 868 MW, Pemkot Optimis Gaet Investor

KENDARINEWS.COM — Devisit pasokan listrik yang dialami Kota Kendari beberapa tahun terakhir kini telah berakhir. Lima mesin pembangkit listrik di Konawe dan Konawe Selatan (Konsel) telah beroperasi. Bukan hanya itu, jaringan listrik Kota Kendari telah terkoneks dengan Sulawesi Selatan (Sultra). Saat ini, Kota Lulo tercatat surplus energi listrik sebesar 868 MW. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengakatan surplus energi di Kota Kendari ditopang dari beroperasinya beberapa mesin pembangkit listrik baru diantaranya 3 mesin pembangkit listrik masing-masing berdaya 50 MW di Konawe dan 2 mesin masing-masing berdaya 100 MW di Moramo, Konawe Selatan (Konsel).

Kondisi itu membuat Pemkot Kendari optimis mendatangkan lebih banyak investor guna membangkitkan perekonomian kota ditengah pandemi Covid-19 ini. “Sejak bulan Agustus yang lalu, listrik kita sudah terkoneksi dengan jaringan Sulsel. Dari Nii Tanasa yang tersambung itu dayanya sekitar 2.000 MW. Jadi untuk kebutuhan listrik tidak ada kendala lagi bagi kita,” kata Sulkarnain.

Sulkarnain yakin, surplus listrik di Kota Kendari selain dapat memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga (masyarakat) juga akan mampu mendukung seluruh program Pemkot Kendari salah satunya yang baru digagas yaitu Program Kendari Terang. “Ini (surplus listrik) akan mendorong investasi di Kendari, mendorong pemodal untuk masuk di Kota Kendari mungkin membangun usaha membangun industri yang tentun muaranya nanti akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Kendari,” kata Sulkarnain.

Terpisah, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar, Ismail Deu optimis mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Kendari dan masyarakat Sultra secara umum melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan yang baru saja dibangun. “Kami telah merampungkan pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan dari Sulsel hingga Sultra,” kata Ismail Deu.

Capaian ini, lanjut Ismail, ditandai dengan keberhasilan pengoperasian jaringan transmisi bertegangan 150 kilo volt (KV) yang terbentang dari Wotu (Sulsel) hingga Kendari (Sultra) pada tanggal 21 September 2020. “Beroperasinya jaringan transmisi 150 KV Kendari-Puwatu diawal tahun 2020, berhasil menyinkronkan sistem kelistrikan bertegangan 150 KV Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan sistem kelistrikan bertegangan 70 kV dari Nii Tanasa (PLTU 30 MW dan PLTMG 50 MW) sehingga keandalan listrik di Kota Kendari menjadi lebih baik dan stabil.

Selain itu, kesiapan PLN telah didukung sistem kelistrikan di Kota Kendari dan Sultra secara umum, yang merupakan pembangkit yang masuk kedalam sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan total daya mampu sistem Sulbagsel mencapai 2.269 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.401 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 868 MW. “Dengan surplus daya saat ini, menunjukkan bahwa suplai daya listrik bukan menjadi masalah untuk Industri di Kota Kendari dan Sultra secara umum,” pungkasnya. (b/ags)

Pasokan Listrik di Kota Kendari
– 3 Mesin Pembangkit 50 MW di Konawe (150 MW)
– 2 Mesin Pembangkit 100 MW di Moramo, Konsel (200 MW)
– Pengoperasikan Jaringan Transmisi 150 KV dari Wotu (Sulsel)-Kendari

Tinggalkan Balasan