KENDARINEWS.COM — Gubernur Sultra, Ali Mazi menyampaikan keinginan menaikan status bandara Haluoleo saat bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI. Politisi Partai NasDem ini menilai bandara Haluoleo sudah selayaknya naik status menjadi bandara internasional. Pasalnya, Sultra memiliki sumber daya alam yang potensial yang bisa dikembangkan menjadi kawasan industri yang terintegrasi. Bukan hanya sektor tambang, namun sektor kepariwisataan.
Saat ini kata Ali Mazi, Pemprov tengah berupaya meningkatkan potensi pariwisata. Makanya, sarana dan prasarana pendukung seperti infrastruktur terus dibangun. Ia berharap pemerintah pusat turut memberi support. “Mohon kirinya pemerintah pusat mendukung kami. Kalau kita membangun kawasan pariwisata, tidak mungkin status bandara kita masih seperi saat ini. Dalam waktu dekat, saya akan bersurat ke pusat dan saya mohon Kepala BKPM RI dan para Deputi untuk mendukung dalam rangka perencanaan peningkatan status bandara,” kata Ali Mazi dalam Rakor Penyusunan Peta Peluang Investasi Proyek Prioritas Strategis secara virtual, Selasa (6/10).
Dalam Rakor itu, Ali Mazi turut memaparkan potensi SDA Sultra yang bisa mendukung program pengembangan sektor kelautan dan pariwisata. Diantaranya, nikel, tambang emas, aspal dan sebagainya. “Wisata di Sultra, ada di Wakatobi. Sekarang, kita kembangkan juga di Labengki. Dimana Labengki ini, hampir sama dengan Raja Ampat. Saya kira ini, kita juga perlu dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat. Dengan begitu, potensi-potensi yang sangat luar biasa bisa lebih dikembangkan di kawasan Timur Indonesia,” jelasnya.
Pemprov sambungnya, sedang membangun konsep pariwisata terpadu. Saat ini, pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa telah dimulai. Ditargetkan, pengerjaannya rampung Desember 2021 mendatang. “Kita harap pak Menteri dan pak Presiden hadir meresmikan. Pada dasarnya, kami ingin menggali potensi daerah sehingga bisa berimbas pada perekonomian,” ujarnya. Bukan hanya wisata, peningkatan status ini berkaitan dengan keberadaan embarkasih haji di Sultra. “Sejak tahun 2003, saya sudah usulkan embarkasih haji dan sampai hari ini juga belum turun. Mungkin ini juga disebabkan karena bandara yang belum berstatus internasional,” jelasnya. (b/rah)