Layanan Sanitasi Capai 100 Persen, Sulkarnain Yakin Pertahankan Predikat Kota Sehat

KENDARINEWS.COM — Predikat Swasti Saba Wistara masih disandang Kota Kendari. Namun predikat tertinggi Kota Sehat versi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sewaktu-waktu bisa lepas. Apalagi capaian ini kembali akan dievaluasi tahun 2021 mendatang. Tak heran, Pemkot Kendari begitu serius membenahi indikator yang menjadi poin penilaian Kota Sehat. Dalam mempertahankan status Kota Sehat, Pemkot melakukan beberapa terobosan. Salah satunya mendeklarasikan aksi Open Defecation Free atau aksi tidak buang air besar sembangan (BABS). Program ini cukup berhasil. Dari laporan Kemenkes, Kendari sudah terbebas aktivitas buang air besar sembarang.

“Saya mendapatkan masukan. Salah satunya tentang BABS. Sepintas kita melihat ini hal sepele dan biasa saja. Padahal ini adalah hal yang fundamental, karena kalau kita tidak bisa mengurusi hal-hal yang sederhana (sepele) bagaimana kita mau mengurusi hal-hal yang lebih besar,” kata Sulkarnain Kadir, Wali Kota Kendari usai mengukuhkan pengurus Forum Kota Sehat Kota Kendari Tahun 2020 – 2021 di Hotel Claro Kendari.

Ia menyakini predikat Swasti Saba Wistara bisa dipertahankan. Apalagi akses pelayanan sanitasi 100 persen. Selanjutnya, bagaimana mempertahankannya dan menjaganya. Ia ingin memastikan penambahan penduduk sejalan dengan akses sanitasinya yang terpenuhi. “Kita tahu pertumbuhan penduduk di Kota Kendari cukup tinggi yakni 3,1 persen. Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam mempertahankan predikat kota sehat. Makanya, saya selalu mengingatkan kepada semua pihak, seperti Forum Kota Sehat, Camat dan para Lurah untuk tidak pernah berhenti untuk terus melakukan pengawasan, terus melakukan kordinasi libatkan semua pihak dalam mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat,” kata Sulkarnain.

Sementara itu, Ketua Forum Kota Sehat Kota Kendari, Hj. Sri Lestari Sulkarnain mengaku siap mempertahankan predikat Kota Sehat Swasti Saba Wistara. “Persiapan menuju penilaian Kota Sehat tahun 2021 nanti terus kita matangkan mulai dari sekarang. Kita akan memenuhi 10 tatanan yang nantinya akan dinilai dan telah ditentukan Kementerian Kesehatan RI” ujar Sri Lestari.

Ia mengungkapkan ada sepuluh indikator tatanan yang harus dipenuhi. Yakni, lawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pertambangan sehat, kawasan hutan sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, kehidupan sosial yang sehat serta upaya kesehatan sekolah. “Oleh karena itu, saya harap semua pihak bisa terlibat, bersinergi dan bahu membahu untuk mewujudkan Kota Kendari sebagai Kota Sehat, karena sesuai visi-misi Walikota yakni bagaimana menjadikan Kendari sebagai kota layak huni berbasis ekologi (lingkungan), teknologi dan informasi,” (b/ags)

Tinggalkan Balasan