KENDARINEWS.COM — Gubernur Sultra, Ali Mazi punya misi mencerdaskan generasi bangsa. Program Sultra Cerdas salah satu wadah menggapai misi gubernur. Budaya literasi diyakini akan melahirkan generasi cerdas yang selaras Sultra Cerdas. Kampanye membaca mesti digaungkan. Kini, tugas mulia itu diamanahkan kepada Ketua TP PKK Sultra, Agista Ariany sebagai Bunda baca Sultra.

Agista Ariany menegaskan budaya baca harus diawali dari lingkup keluarga. Seorang ibu berperan penting menumbuhkan minat baca anak-anak, mulai anak usia dini hingga remaja. “Budaya literasi harus dimulai dari rumah tangga. Orangtua harus bisa menciptakan suasana nyaman bagi anak-anaknya agar mau membaca. Peran bunda tidak mungkin diabaikan,” ujar Agista Ariany saat menyampaikan sambutan usai dikukuhkan sebagai Bunda Baca oleh Gubernur Sultra di rujab gubernur, Jumat (3/10) kemarin.
Agista Ariany meyakini dengan membaca, setiap orang dapat menjelajahi dunia meski belum pernah menjejaknya. “Dengan membaca kita akan tahu (budaya dan peristiwa) di setiap belahan dunia, meski kita belum pernah ke sana. Dengan membaca, kita seperti berkeliling dunia,” ungkapnya.
Ketua KONI Sultra itu menyadari, menumbuhkan dan meningkatkan minat dan budaya literasi masyarakat bukan tugas ringan. Namun jika berangkat dari nawaitu untuk mencerdaskan generasi bangsa maka tugas mulia Bunda Baca terasa mudah dan ringan. Apalagi ditopang dengan fasilitas perpustakaan modern yang kini sedang dibangun Pemprov Sultra. “Di Perpustakaan tersebut nantinya kita akan membuat berbagai kegiatan. Sebut saja, lomba cerita yang berasal dari bacaan yang telah dibaca khususnya bagi kalangan milenial,” kata Agista sembari mengutip motto mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta yang menyebut “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku. Karena dengan buku aku bebas”.
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan pengukuhan bunda baca diharapkan menjadi langkah menumbuhkan minat baca masyarakat Sultra, khususnya kalangan milenial. Menurutnya, dengan budaya membaca setiap insan dapat memperluas ilmu dan wawasannya. “Pada akhirnya saat semua terisi dengan ilmu, diskusi atau konsep-konsep pembangunan dapat dilakukan dengan cepat. Semua tindakan pasti akan lebih intelektual lagi, karena punya ilmu dan wawasan yang mumpuni,” tutur Ali Mazi.
Politisi NasDem itu mengungkapkan dua peran penting bunda baca. Pertama, menyosialisasikan pentingnya membaca dan fungsi perpustakaan di masyarakat, mulai anak usia dini hingga orang dewasa. Kedua, bunda baca diharapkan menjadi role model, panutan, dan juru kampanye yang dapat menginspirasi budaya membaca.
“Kita ingin ilmu dan wawasan masyarakat Sultra dapat berkembang. Kita punya potensi tersebut. Untuk itu salah satu komitmen Pemprov Sultra adalah membangun perpustakaan internasional yang sebentar lagi rampung,” ujar Ali Mazi.
Gubernur mengingatkan agar masyarakat dapat meluangkan waktu membaca buku. “Ada jam-jam tertentu kita wajibkan masyarakat Sultra untuk membaca. Seperti usai salat magrib atau seusai salat subuh. Membaca Alquran itu bagian dari membaca,” kata Ali Mazi.
(yog/b)