KENDARINEWS.COM — La’Baa, satu dari lima warga Indonesia yang menjadi sandera Abu Sayyaf awal tahun 2020 dipastika tewas tertembak setelah terjadi kontak senjata antara militer Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf.
Kabar kematian La Baa pun sudah diketahui keluarganya di Desa Kamelanta, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Termasuk, Pemda Buton.
Bupati Buton, La Bakry yang sedang berada di Jakarta langsung menemui
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, Kamis (1/10) siang.
“Saya membahas mengenai bagaimana agar jenazah La Baa bisa dipulangkan.
Ini merupakan harapan keluarga,” kata La Bakry kepada wartawan.
La Bakry mengaku belum bisa memberi kepastian bagaimana jasad La Baa. Sebab pihak Kemenlu masih mengupayakan dengan membangun komunikasi pada pemerintahan negara Filipina. “Hanya saja perlu waktu karena pada masa pandemi Covid-19 ini, jumlah penerbangan Manila-Jakarta hanya dua minggu sekali,” tambahnya.
Untuk diketahui, La Baa dikabarkan telah menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf sejak Januari 2020 lalu. Ini bukan kali pertama nelayan Sulawesi terperangkap di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, kawasan dimana pasukan Abu Sayaff ‘memangsa’ nelayan. (mel)