Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sultra, Nur Endang Abbas mengatakan sesuai tema kebijakan fiskal tahun 2020, fokus RAPBN Pemprov Sultra akan diarahkan dalam lima hal utama. Pertama, penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, terampil dan sejahtera. Kedua, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Ketiga, penguatan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi dan antisipasi aging population. Keempat, penguatan kualitas desentralisasi fiskal untuk mendorong kemandirian dan daerah. Kelima antisipasi ketidakpastian global. “Seminar ini sejalan dengan strategi pembangunan Sultra yakni Garbarata (Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan dan Lautan) yang salah satunya adalah pembangunan yang ditujukan untuk penguatan SDM dan pengarusutamaan gender dalam mengambil peran yang nyata dalam proses pembangunan di Sultra,” ujar saat membuka acara seminar.
Pada sesi diskusi ini, Ekonom Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Dr Muhammad Syarif, SE., MS. tampil membahas “Menjaga Kondisi Ekonomi Makro dan Keuangan Daerah Provinsi Sultra di Tengah Ketidakpastian Global”. Prof Syarief mengatakan, untuk menjaga ekonomi Sultra agar tetap tumbuh ditengah ketidakpastian global ini mengembangkan sektor industri dengan melibatkan atau memafaatkan teknologi. Contohnya, salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian. Saat ini, hasil panen petani langsung dijual kepada konsumen. Padahal jika diolah lebih dulu dengan memanfaatkan teknologi maka hasil panen tersebut bisa bernilai ekspor. “Dengan begitu, nilai dalam suatu produk itu ada. Dan ini yang harus kita genjot kalau mau ekonomi kita bisa bersaing ditengah era ketidakpastian ini,” ujarnya