KENDARINEWS.COM– Kasus tewasnya seorang pekerja tambang di Jetty PT Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP), di Desa Oko-Oko, Kecamatan Pomalaa, beberapa hari lalu menarik perhatian anggota DPRD Kolaka.
Anggota Komisi III DPRD Kolaka, Firlan M Alimsyah meminta pihak perusahaan bertanggungjawab terkait insiden yang merenggut nyawa seorang pekerja.
“Perusahaan harus bertanggung jawab. Apalagi karena di perusahaan itu sudah jelas yang namanya keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dimana K3 merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit kerja, serta melindungi pekerja dan lingkungan kerja. Jadi kalau kasus seperti ini kembali ke perusahaan, utamanya pengawas karena mereka lebih paham itu,” tegas Firlan, Selasa (15/4).
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengingatkan perusahaan tempat korban bekerja untuk memberikan santunan kepada keluarga korban. “Perusahaan harus bertanggungjawab terhadap keluarga korban yang terkena musibah ini. Apalagi korban ini adalah tulang punggung keluarga,” pinta Firlan.
Agar kejadian serupa tidak terus terjadi di wilayah pertambangan yang ada di Bumi Mekongga, maka Firlan meminta pemerintah baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat untuk lebih maksimal dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas pertambangan. Menurutnya, jika pengawasan bisa dilakukan dengan baik maka hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.
“Kejadian seperti ini sudah sering terjadi di Kabupaten Kolaka. Kami berharap ini yang terakhir,” tuturnya.
Seperti didiberitakan sebelumnya, salah seorang pekerja tambang tewas di Jetty PT IPIP setelah salah satu truk mengalami kecelakaan. Video pasca kecelakaan viral di media sosial. Pihak kepolisian dari Polsek Pomalaa mau pun Polres Kolaka enggan memberikan informasi detail terkait insiden tersebut. (fad)