KENDARINEWS.COM–Bus yang ditumpangi jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan saat perjalanan Madina menuju Mekkah, pekan lalu. Enam jemaah meninggal dunia. Kondisi itu mendapat perhatian Anggota Komisi VIII DPR RI fraksi PKB Maman Imanulhaq.
Maman yang merupakan Anggota Fraksi PKB itu mendorong adanya evaluasi terhadap penyelenggaraan umrah dan haji agar kejadian serupa tak terulang kembali, termasuk dari sisi transportasi yang harus memenuhi standar keselamatan ketat.
“Keprihatinan ini membawa rasa duka yang mendalam, sekaligus juga memunculkan evaluasi serius terhadap penyelenggaraan umrah dan haji di masa depan,” tutur Legislator asal Dapil Jabar IX itu.
Katanya, alat-alat transportasi yang dipakai para jemaah umrah dan haji harus memenuhi standar keselamatan bagi jemaah, termasuk sopir.
Anggota Komisi Agama DPR itu juga mengingatkan, pada musim haji terkadang ada pengemudi yang tidak mengetahui rute perjalanan dan melanggar aturan keselamatan. Hal ini akan menjadi catatan evaluasi Komisi VIII DPR bersama Pemerintah supaya tidak ada jemaah Indonesia mengalami insiden serupa.
“Kita tahu bahwa ketika (penyelenggaraan) haji terkadang ada sopir yang dadakan, tidak melalui proses sertifikasi yang memadai. Mereka tidak tahu rute bahkan menjalankan pengendaraannya di luar ketentuan. Ini tentu menjadi catatan penting,” paparnya.
Lebih lanjut, Maman menekankan pentingnya peran para pemandu untuk mengingatkan sopir supaya berhati-hati dalam berkendara ketika membawa para jemaah. Ia menyebut para pemandu juga harus aktif mengecek kondisi kendaraan yang dipakai jemaah agar selalu dalam kondisi baik.
“Begitu pula kepada para guides, para muthowif untuk selalu mengingatkan para pengendara untuk tidak ugal-ugalan di jalan. Termasuk juga mungkin guide yang punya tanggung jawab memeriksa kendaraan-kendaraan yang akan dinaiki oleh jamaahnya,” pungkas Maman. (Jp)