KENDARINEWS.COM– Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP Sultra menggelar Rapat Koordinasi percepatan investasi Sultra tahun 2024, Selasa (3/12).
Rakor dibuka Sekda Asrun Lio mewakili Pj Gubernur Sultra, serta diikuti 270 peserta terdiri dari ratusan perusahaan pertambangan, pertanian, BPS, DPRD Sultra, OPD (Bappeda dan DPM-PTSP) se Sultra.
Asrun Lio mengungkapkan kegiatan ini adalah upaya PTSP untuk memaksimalkan potensi investasi yang ada dii Sultra baik dari sektor pertambangan, pertanian, peternakan serta lainnya.
Asrun menilai pencapaian investasi yang kini telah dicapai yakni Rp8.32 trilliun adalah pencapaian realistis ditengah kondisi yng sekarang ini.
“Untuk memaksimalkan investasi kita harus bekerja sama lintas sektoral serta memaksimalkan peran satgas percepatan perizinan,” katanya.
Asrun juga mewanti wanti agar segala permasalahan terkait perizinan yang dapat menghambat proses investasi bisa diminimalisir.
Sementara Kepala DPM-PTSP Sultra Parinringi, mengatakan kegiatan Rakor dimaksudkan sebagai upaya menyelesaikan permasalahan pelaku usaha agar dapat merealisasikan kegiatan usahanya ditahun 2024 tepat waktu.
Parinringi merinci target realisasi investasi dari tahun 2020- 2024, yang pertama, target investasi pemerintah daerah pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp10,63 triliun dan terealisasi sebesar Rp21,13 triliun.
” Artinya terjadi kenaikan yang signifikan.” tegas Parinringi.
Kemudian di tahun 2021 Sulawesi Tenggara diberikan target sebesar Rp21,69 triliun dan kembali melebihi target sebesar Rp27,93 trilliun, yang berikut tahun 2022 di berikan target 34,73 persen dan di tahun itupula mulai terjadi penurunan yaitu sebesar Rp20,19 triliun dan sampai di tahun 2024 target 25 persen itu baru mencapai angka Rp8,99 trilliun
“Realisasi ini mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh beberapa hambatan diantaranya untuk kegiatan sekunder dari sektor pertambangan industri logam dasar, bahan logam, tanaman pangan dan industri bahan pangan tahap produksi tidak lagi dilakukan sehingga mengalami penurunan investasi di Sultra,” katanya.
Mantan Pj Busel dan Pj Kolut ini juga berupaya akan berkordinasi dengan komisi yang membidangi percepatan realisasi investasi sehingga strategi di dalam melakukan percepatan investasi ini dapat segera terealisasi di tahun 2024.
kita ada 16 PSN yang ada di provinsi Sulawesi tenggara, baru saja kemarin bapak presiden sebelum berakhir menetapkan dua lagi proyek strategis nasional tepatnya berada di kabupaten Kolaka Utara yaitu PT Wika dan Kolaka Resource.
” Mudah-mudahan kedepan dengan bergeraknya semua investasi yang ada di provinsi Sulawesi Tenggara akan membangun pertumbuhan ekonomi dan bisa berdampak secara ekonomi kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Sultra La Ode Umul Zaman S.T., M.Si selaku salah satu narasumber mengungkapkan jika realisasi investasi Sultra hingga akhir tahun 2024 mencapai Rp8,32 trilliun.
La Ode Umul merinci ada 10 proyek strategi nasional (PSN) di Sultra yang nantinya sangat mempengaruhi pencapaian target investasi di Sultra diantaranya VDNI rencana investasi Rp854,713 miliar di Konawe, PT OSS rencana investasi Rp8,399 trilliun di Konawe.
” Adapula PT CNI rencana investasi Rp28,391 trilliun di Kolaka serta beberapa perusahaan besar lainnya.” tandasnya. (ary/kn)