Unik! Jamaludin Malik Melenggang ke Senayan dengan Kostum Ultraman Seharga Rp 30 Ribuan

Pelantikan Anggota DPR RI 2024-2029,

Kendarinews.com — Kostum Ultraman itu dibeli Jamaludin Malik di lokapasar seharga Rp 30 ribuan. Begitu pula topeng khas karakter pahlawan super tersebut.

”Yang topeng agak mahal, sekitar Rp 400 ribuan,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus (grub kendarinews) Februari lalu ketika Malik masih menunggu lolos atau tidaknya ke Senayan menjadi legislator.

Jamalaudin Malik (kiri) dan karakter Ultarman. Di semua alat peraga kampanyenya, Malik memasang superhero itu. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

Penantian itu telah berakhir. Dengan gimik karakter yang kali pertama muncul di televisi Jepang pada 1966 tersebut, pria yang berdomisili di Desa Tunggul Pandean, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tersebut sukses menyedot simpati dan lolos menjadi anggota DPR.

Dan, seperti janjinya dulu di masa kampanye, wakil rakyat dari Golkar yang meraih tiket lewat dapil Jawa Tengah II (Jepara, Kudus, Demak) itu pun hadir sebagai Ultraman dalam pelantikan di kompleks DPR, Senayan. Tapi, kostum cosplay tersebut sempat membuat Malik tidak diizinkan masuk ke ruang rapat paripurna di Gedung Nusantara.

Sebab, sesuai ketentuan, anggota DPR laki-laki harus mengenakan pakaian formal berupa setelan jas saat mengikuti acara pelantikan. ”Karena tidak diperbolehkan, saya mendelegasikan (seseorang) untuk menggantikan (kostum Ultraman, Red) saya,” ujarnya kemarin.

Semasa kampanye pun, karena kostum yang dibeli tidak muat di badannya, dia meminta salah seorang anggota tim kampanye untuk mengenakannya. ”Yang pakai orang saya yang badannya kurus. Karena ukuran kostum ini kecil,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus Februari lalu sembari memperlihatkan kostumnya.

Malik mengatakan, ide memasang gambar Ultraman di alat peraga kampanye (APK)-nya (baliho, banner, dan sebagainya) didapat setelah salat Tahajud. Pria berlatar belakang pengusaha itu mengaku tidak menggunakan jasa konsultan atau tim media.

Tim suksesnya juga kecil saja, hanya beranggota enam orang dengan sistem sif. Karena itu, pria yang pernah menjadi kuli panggul di pasar tersebut juga menjadi admin sendiri media sosialnya.

”Caleg lain mungkin habis miliaran. Saya hanya keluar uang sekitar Rp 600 juta,” katanya yang juga mengaku dibantu banyak pihak untuk kampanye efisien.

Di pelantikan kemarin, di tengah suasana yang serbaformal, kehadiran Ultraman dari Jepara itu tentu saja menyedot perhatian. Bagi Malik, Ultraman adalah simbol pahlawan penjaga bumi. ”Ultraman juga mengisi masa kecil saya,” ungkap pria kelahiran 1989 itu.

Sosok Ultraman menginspirasi Malik untuk memberantas ”monster” dan mengayomi masyarakat. Sebelum terpilih menjadi anggota DPR, Malik mengaku sudah bergerak turun ke masyarakat lewat lembaga bantuan hukum (LBH). Semua layanan diberikan kepada masyarakat secara gratis. ”Itulah kenapa saya ingin di komisi III (yang membidangi penegakan hukum, Red),” ujarnya. (nib/tyo/lin/c19/ttg)

Tinggalkan Balasan