Oleh: Ashari Amrullah, Direktur Eksekutif IDEA Project
KENDARINEWS.COM – Mengembangkan ilusi-ilusi kreatif sebagai kekuatan, kesadaran kritis dan daya cipta dalam membentuk kehidupan bersama. Membawa sastra dan kesenian sebagai bagian dari pergaulan komunitas dalam desa dan kesadaran akan pembentukan identitas.
Memori atau kenangan merupakan investasi cerita maupun sejarah. Kenangan merupakan hal mendasar dari manusia yang mengalami peristiwa. Karena itu kenangan menjadi penting yang bisa memberikan perspektif lebih luas dan kaya dalam melihat sejarah bersama. Kenangan membuat jembatan waktu dalam cerita. Dan pada gilirannya, cerita membuat jembatan baru yang menghubungkan berbagai perbedaan antara kita atau mereka yang di sana dengan kita atau mereka yang di sini, jembatan antara kita atau mereka yang telah tiada dengan kita atau mereka yang masih hidup, jembatan antara yang telah berlalu dengan yang sedang terjadi, jembatan antara pemerintah dengan masyarakatnya, Cerita pada gilirannya menjadi jembatan komunitas atau masyarakat untuk peduli pada sastra, seni, dan lingkungannya yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat pedesaan.

Kegiatan ini digagas untuk membuat pergaulan kembali tradisi puitik yang dimiliki masyarakat kita yang ada di desa. Tradisi puitik ini tidak hanya berkembang dalam berbagai bentuk folklor, syair, pantun maupun sajak. Tetapi juga ikut mewarnai bentuk-bentuk kesenian lainnya dari musik sampai ke seni pertunjukan. Maka sejak awal, gagasan kegiatan ini memang berusaha melepaskan tradisi puitik sebagai klaim dari genre sastra semata. Tetapi juga hidup dalam bidang-bidang kesenian lainnya. Karena itu sejak awal gagasan ini melibatkan disiplin seni lainnya yang berakar pada tradisi puitik yang mereka miliki masing-masing, dan ditempatkan dalam komunitas desa sebagai lingkungan hidup dari pergaulan tradisi puitik itu. Setiap desa, dalam kapasitasnya masing-masing, terus menjalani tradisi puitik ini entah dalam bentuk pantun, syair, dongeng, cerita maupun petatah-petitih.
Kegiatan ini menyandingkan sastra tutur atau sastra lisan dengan satra modern/popular. Kegiatan yang dilaksanakan pada 26 – 28 Juli 2024 di Desa Lantawonua Kec. Rumbia Kab. Bombana dengan bentuk kegiatan antara lain; pertunjukan, baca puisi, pemutaran film, workshop, lomba, dan perkemahan. Peserta yang diundang meliputi 19 SMA/SMK dari Kab. Bombana, Kolaka, Kolaka Timur, dan Konawe Selatan, 25 komunitas se Sulawesi Tenggara, pelajar SD dan SMP sekitar desa sebagai peserta lomba baca puisi.
Kegiatan ini merupakan program outreach IDEA Project (Indonesian Education and Arts Project) yang melibatkan pemerintah desa Lantawonua sebagai host ditingkat lokal.. Program yang mendapat dukungan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan; Penguatan Komunitas Sastra dari Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2024. (rls)