Dalam Dua Tahun, TNA bisa selesaikan
KENDARINEWS.COM — Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara dua periode, Nur Alam, mengaku tidak sulit untuk menyelesaikan jalan poros menuju Buton Utara yang kondisinya saat ini rusak berat, dan telah terjadi selama bertahun-tahun.
”Menurut saya, itu tidak terlalu sulit untuk diselesaikan,” ujar Nur Alam didampingi calon Gubernur Sultra, Tina Nur Alam (TNA), menanggapi keluhan warga Buton Utara pada saat silaturahmi ”Pamitan Tertunda” dengan ribuan warga Wandaka, Buton Utara, pada Senin (1 Juli 2024) pagi.
Kondisi jalan poros menuju Ereka saat ini sangat memprihatinkan. Jalan yang belum terspal dihiasi batu-batu terjal. Masyarakat telah melakukan aksi protes berupa pemblokiran jalan selama berkali-kali, namun tidak juga mendapatkan perhtian serius dari Pemrov Sultra.
Misalnya pada bulan lalu (22 Mei 2024) warga Desa Laanoipi memblokir akses jalan dengan cara mendirikan tenda dan menebang beberapa pohon besar hingga menutupi seluruh badan jalan dari dua arah.
Aksi serupa juga telah dimotori warga bernama Baada Yung Hum Marasa. Dimana saat itu bukannya mendapat tanggapan perbaikan jalan, melainkan justru ditersangkakan setelah dilaporkan Ali Mazi (gubernur Sultra saat itu) karena Baada berunjuk rasa dengan cara aksi teatrikal yang membuat replika kuburan bertuliskan nama Ali Mazi pada jalanan rusak itu.
Kini, Baada kembali mengancam pemerintah, akan memblokir jalan sampai ada kepastian waktu dan anggaran untuk pengaspalan jalan di sana.
Baada banyak mendapat dukungan positif warganet dalam unggahan di aplikasi media sosial hingga viral.
Pemblokiran juga terjadi di Desa Ronta dan Desa Eelahaji Kulisusu pada Oktober 2023. Protes mereka dengan cara menanam pohon pisang dan palang puluhan batang kayu di sepanjang jalan. Tujuannya menghalau kendaraan yang melintas agar mengurangi kecepatan karena menyebabkan debu hingga masuk ke rumah-rumah warga, apalagi saat itu musim kemarau panjang.
Dampak jalan ditutup tak hanya memengaruhi aktivitas mobil penumpang, truk pemuat barang, sembako dan logistik serta bahan bakar minyak dari Baubau juga terpaksa harus mengambil jalur yang sama melewati Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna. Konsekuensi lain yang dikhawatirkan warga adalah harga barang dan bahan pokok ikut naik, ekonomi bakal tambah pelik.
Seolah bosan dengan aksi unjuk rasa, warga Buton Utara pun memanfaatkan momentum pertemuan dengan calon Gubernur Sultra Tina Nur Alam yang didampingi Nur Alam untuk menyampaikan keluhan jalanan rusak tersebut.
Nur Alam berjanji, jika Tina Nur Alam terpilih menjadi gubernur periode 2024-2029, maka dapat dipastikan bahwa perbaikan jalan tersebut akan selesai dalam dua tahun. (kn)