KENDARINEWS..COM– Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Buton tercatat 0,87 persen. Untuk lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), daerah itu hanya kalah dari Kota Kendari yang berada pada peringkat pertama kemiskinan terendah. Dalam upaya mencapai target nasional, nol persen, seluruh pihak di Tanah Wolio diminta bekerja sama dengan komitmen tinggi untuk merealisasikan hal tersebut. Saat ini, angka kemiskinan ekstrem nasional diketahui mencapai 2,04 persen dari total jumlah penduduk yang ada.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buton, Awaluddin, menjelaskan, indikator penyebab kemiskinan ekstrem itu diantaranya, kepala keluarga (KK) tidak memiliki pendidikan, KK perempuan, keluarga disabilitas dan tak punya akses pelayanan kesehatan serta informasi. “Makanya, untuk mengurangi atau menghapuskan kemiskinan seperti itu, perlu program terintegrasi dari semua Organisasi Perangkat Daerah,” katanya, Rabu (22/11/2023).
Sementara itu Sekretaris Kabupaten (Sekab) Buton, Asnawi Jamaludin, meminta seluruh aparaturnya dari level instansi, kecamatan, desa dan lurah untuk lebih peka terhadap situasi sosial di wilayah masing-masing. Sehingga penanganan kemiskinan ekstrem dapat dilakukan dengan benar. Diakuinya, tugas pemerintah saat ini difokuskan pada tiga poin. Mulai dari upaya pengendalian inflasi, pencegahan stunting dan penurunan angka kemiskinan ekstrem. “Tapi ini bisa berjalan serentak, karena ada saling keterkaitan dalam penanganannya. Semua pihak harus serius memberikan sentuhan konkret, bagaimana menekan angka kemiskinan ekstrem ini,” tantangnya. (b/lyn)