Ciptakan Mahasiswa Berdaya Saing, FH UHO Kerjasama Maastricht University Belanda

KENDARINEWS.COM—Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (FH UHO) terus berupaya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa yang bertujuan untuk menjawab tantangan saat ini. Terbaru, fakultas tersebut kerja sama dengan sejumlah negara tanpa terkecuali Maastricht University Belanda. Sebagai implementasi dari kerja sama tersebut, FH UHO menggelar kuliah umum dengan mendatangkan Dr. Sascha Hardt sebagai narasumber.

Dekan FH UHO, Dr. Herman, S.H.,LL.M mengatakan bahwa FH UHO harus go internasional, oleh karena itu pihaknya senantiasa melakukan kerjasama dengan negara lain, dengan tujuan untuk meningkatkan SDM salah satunya menggelar kuliah umum yang mendatangkan pemateri dari Belanda. Kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh FH UHO.

“Kegiatan hari ini sebagai salah satu implementasi dari kerjasama kami dengan instansi khususnya Maastricht University,” ujarnya.

Herman menjelaskan, bahwa kuliah tamu dengan tema digitalisasi dan hukum. Dimana tema tersebut adalah hal yang paling penting saat ini yakni menciptakan mahasiswa berkomitmen di bidang teknologi khususnya mahasiswa hukum.

“Setelah pandemi Covid melanda, semua aktivitas itu dilakukan secara digital. Inilah yang saat ini kami gejot yakni menciptakan mahasiswa berkompeten. Untuk itu kami datangkan dosen dari luar negeri untuk melakukan kuliah tamu dan berbagai ilmu terhadap mahasiswa,” jelasnya.

Tidak hanya mahasiswa, tetapi para dosen juga dibekali cara mengajar yang baik agar dosen-dosen di FH UHO itu menerapkan pembelajaran berbasis masalah. “Pembelajaran berbasis masalah tersebut bertujuan untuk menciptakan mahasiswa yang aktif dalam mencermati masalah-masalah. Sehingga kegiatan mahasiswa tersebut menjadi jaksa, hakim dan lain sebagainya itu dapat mencermati masalah apa yang terjadi di dalam kasus,” beber Herman.

Ia menyebut, bahwa dirinya berupaya untuk menciptakan mahasiswa yang siap di bidang profesinya. “Alhamdulillah dosen-dosen kita juga diberikan materi terkait Project based learning (PBL), melalui PBL dapat menciptakan mahasiswa yang berkompeten di bidangnya,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Narasumber sekaligus Asisten Profesor Hukum Konstitusional Montesquieu Institute The Hague Maastricht University, Dr. Sascha Hardt mengungkapkan bahwa program PBL tersebut dimulai dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga kemudian dari situ universitas tersebut menggandeng beberapa perguruan tinggi. ” Beberapa perguruan tinggi yakni, Fakultas Hukum Universitas Airlangga mengajak lima perguruan tinggi yakni FH UHO, FH Mulawarman, FH Cendana, FH Trunojoyo dan FH Tarakan,” imbuhnya.

Ia menambahkan, bahwa PBL tidak hanya untuk hukum saja. Tetapi juga ada dari jurusan lain yakni ekonomi, politik dan filosofis. “Tujuan dari PBL adalah untuk merancang mahasiswa untuk berbicara tentu sangat erat kaitannya dengan jurusan hukum. Kemudian pertanyaan dari mahasiswa FH UHO itu patut diacungi jempol, pasalnya pertanyaan yang mereka ajukan itu menggunakan bahasa inggris, sehingga memudahkan saya untuk menjawab,” pungkasnya. (win/kn)

Tinggalkan Balasan