Pj Bupati Parinringi Bertemu Menhub Bahas Percepatan Pembangunan Infrastruktur

KENDARINEWS.COM– Hadirnya pabrik pengolahan ore di daerah berjuluk Bumi Patowonua menambah mulus jalan Kolaka Utara menjadi Kawasan Industri Strategis. Liat saja, sebuah perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) telah menyatakan kesiapannya menginvestasikan triliunan rupiah membangun smelter. Untuk memuluskan investasi raksasa itu, Penjabat (Pj) Bupati Kolut, Parinringi melobi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Langkah ini tak lain untuk mendapatkan sokongan Menhub dalam membangun infrastruktur transportasi.

Pj.Bupati Kolut Parinringi mengatakan pertemuan dengan Menhub sangat penting dalam upaya percepatan pembangunan smelter. Sebab Menhub memiliki kendali atas izin dan dukungan pembangunan infrastruktur transportasi menuju kawasan industri mulai akses udara, laut dan darat.

Pertemuan yang digelar di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta itu turut dihadiri para investor asal Korsel. Ini juga bagian dari langkah awal mempercepat pembangunan infrastruktur sektor perhubungan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri di Kolut.

“Alhamdulillah, pak menteri sangat mendukung. Dukungan ini membuat para investor asal Korsel semakin serius menanamkan modalnya. Kami berterima kasih kepada Menteri Budi Karya Sumadi dan sekelompok investor Korsel yang hadir dan tetap konsisten menunjukkan minat dan kepercayaan terhadap potensi yang dimiliki Kolut,” kata Pj.Bupati Parinringi, Rabu (21/6), kemarin.

Bagi Pj.Bupati Parinringi, dukungan Menhub itu sekaligus menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah daerah (Pemda) pemerintah pusat dan investor asing dalam mendorong pembangunan infrastruktur.

“Salah satu koorporasi asal Korsel yang akan berinvestasi di Kolut adalah PT.BK Global Ltd,” sebutnya.

Dalam beberapa bulan ini, PT.BK Global Ltd perusahaan telah membangun komunikasi intens dengan Pemkab Kolut. Tidak hanya smelter, perusahaan juga akan membangun infrastruktur perhubungan seperti pelabuhan. Untuk itulah, diperlukan dukungan Kemenhub. Rencananya, lokasi pembangunan pabrik pengolahan ore nikel akan dibangun di Kecamatan Tolala. “Pertemuan ini menjadi tonggak dalam membuka peluang kerja sama di sektor infrastruktur dan investasi,” tutur Pj.Bupati Parinringi.

Kelanjutan pembangunan bandar udara (bandara) Kolut, menjadi pembicaraan serius bersama Menhub. Pasalnya, kehadiran bandara sangat strategis dalam meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas menuju Kolut.

Di sisi lain, pembangunan pelabuhan peti kemas juga menjadi bagian penting dari rencana infrastruktur yang dibahas. Keberadaan pelabuhan peti kemas diharapkan akan memfasilitasi perdagangan internasional dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah. “Lokasi pelabuhan peti kemas akan dibangun di Kecamatan Tolala atau berdekatan dengan tempat pembangunan smelter,” ungkap mantan Wakil Bupati (Wabup) Konawe itu.

Pj.Bupati Parinringi menegaskan infrastruktur transportasi perhubungan yang dikaji menyangkut pelabuhan industri modern dan terintegrasi. Diharapkan akan tercipta lingkungan bisnis yang kondusif bagi investor lokal maupun internasional. Dibangunnya infrastruktur ini akan membuka peluang baru baik sektor pariwisata, perdagangan dan lainnya. Keberadaan bandara akan memudahkan mobilitas masyarakat dan mengundang lebih banyak wisatawan.

“Saya memprediksi Kolut akan menjadi pusat perdagangan yang lebih berkembang dengan hadirnya pelabuhan peti kemas dan pelabuhan industri. Sebab ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing bisnis daerah. Kami akan memastikan pelabuhan industri yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan sektor industri,” tutup Pj.Bupati Parinringi. (mal/kn)

Parinringi Lobi Menhub

IST
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi (tengah) bersama Pj.Bupati Kolaka Utara, Parinringi (kiri) dan investor asal Korea Selatan (kanna) usai membahas rencana pembagunan infrastruktur transportasi penunjang investasi di Kolaka Utara di Kantor Kemenhub Rl, Jakarta, Rabu (21/6), kemarin.

Tinggalkan Balasan