KENDARINEWS.COM– Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengimbau jajaran tak berpuas diri. Ia ingin angka stunting bisa diterus ditekan hingga Kota Kendari mencapai zero stunting.
Penekanan angka stunting kata Asmawa, merupakan instruksi langsung Presiden Jokowi kepada seluruh penjabat daerah di masa transisi. Oleh karena itu, ia meminta seluruh stakholder terkait termasuk Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) untuk pro aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan cara mengatasi penyakit gagal tumbuh pada anak itu.
“Angka stunting harus turun. Segera laksanakan langkah-langkah pencegahan. Jika ada hambatan segera laporkan. Kalau hambatan dianggaran, kita akan lakukan rasionalisasi. Kita lakukan optimalisasi untuk kegiatan yang kira-kira belum terlalu mendesak, kita realokasikan ke pencegahan stunting,” kata Asmawa, Rabu (19/10).
Terpisah, Perwakilan TPPS yang juga Kepala Disdalduk dan KB Kota Kendari Jahuddin mengaku TPPS di Kendari sudah bergerak melaksanakan tugasnya di masyarakat. TPPS terus melaksanakan sosialisasi terkait bahaya dan pencegahan stunting baik tingkat Kota Kendari maupun Kecamatan dan Kelurahan.
Selain sosialisasi dan edukasi, pihaknya juga telah membentuk Dapur Sehat Atas Stunting (Dahsat) di lima Kecamatan yakni Kambu, Wuawua, Nambo, Mandonga dan Kecamatan Kendari. “Dalam waktu dekat, kecamatan lainnya juga akan dilaunching (Dahsat). Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam percepatan penanganan stunting di Kota Kendari,” ungkap Jahudding.
Berdasarkan data Disdalduk KB dan Dinkes Kesehatan Kota Kendari, jumlah ril kasus stunting di Kendari tercatat hanya 200 kasus (1 persen) dari 33.255 balita. Angkanya sangat kecil jika dibandingkan data studi kesehatan Indonesia 2021 yang menyebut angkat stunting di Kendari sebesar 24 persen. (kn)