KENDARINEWS.COM, Jakarta — Polri membuka peluang untuk menggandeng pihak luar negeri guna mengusut dan menangkap sosok peretas Bjorka yang diduga telah membocorkan data pemerintah.
“Tidak menutup kemungkinan juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak luar,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/9).
Jenderal bintang dua itu mengatakan Tim Khusus (Timsus) besutan Menko Polhukam Mahfud MD masih terus bekerja guna mengusut identitas peretas tersebut.
“Timsus masih bekerja, karena proses pembuktiannya ini juga perlu pendalaman dari sisi scientific,” kata Dedi. Mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu berjanji akan menyampaikan kepada awak media bila ada informasi lebih lanjut dari Timsus. “Proses pendalaman kasus ini juga cukup panjang,” tutur Dedi Prasetyo.
Sebelumnya, Polri telah menetapkan pria berinisial MAH (21) sebagai tersangka kasus kebocoran data. Kendati demikian, MAH tak ditahan karena dianggap kooperatif dengan penyidik.
MAH membantu peretas Bjorka demi terkenal dan mendapatkan uang.
Jubir Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya Suryana menyebutkan MAH merupakan bagian dari kelompok yang berperan sebagai penyedia kanal Telegram Bjorkanism.
“Selanjutnya, kanal Telegram tersebut digunakan untuk mengunggah informasi yang berada pada Breach Two,” ujar Ade. Menurut Ade, tersangka MAH telah mengunggah konten sebanyak tiga kali.
Konten pertama diunggah pada 8 September 2022 dengan judul Stop Being Idiot. Lalu pada 9 September 2022 dengan konten The Next Leaks Will Come From The President of Indonesia, dan 10 September 2022 dengan konten to support people who are by holding demonstranse in Indonesia. MAH ditangkap tim siber Mabes Polri di Madiun, Jawa Timur, Rabu (14/9) pukul 18.30 WIB. (jpnn/kn)