Sekot : Jangan Jajan Sembarangan
KENDARINEWS.COM — Berbagai jajanan seperti makanan dan minuman sangat mudah diperoleh. Tanpa keluar rumah, masyarakat sudah bisa mengaksesnya melalui smartphone. Kendati demikian, konsumen disarankan untuk lebih cermat saat membelinya. Pasalnya, tidak ada jaminan makanan yang dipesan itu sehat dan higienis.
Atas dasar itulah, Pemkot Kendari melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tak hentinya mengedukasi masyarakat. Senin (1/8), Dinkes menggandeng sejumlah stakeholder memberi pemahaman dan edukasi tentang pentingnya wawasan makanan yang sehat dan higienis.
Sekretaris Kota (Sekot) Kendari, Ridwansyah Taridala mengatakan edukasi terkait makanan sehat dan higienis bisa menambah wawasan masyarakat untuk lebih hati-hati dalam membeli jajanan. Khususnya bagi para pelajar.
“Anak-anak kita sangat rentan membeli jajanan di luar yang tidak diketahui kesehatan dan higienitasnya. Kita harus ingatkan terus. Jadi, jangan jajan sembarangan,” ungkapnya usai acara Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kemanan Pangan Bagi Masyarakat di Plaza Inn Hotel Kendari, kemarin.
Untuk itulah, Ridwansyah berpesan kepada seluruh pihak terkait mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan keluarga agar tak hentinya mengingatkan putra dan putrinya tidak jajan sembarangan. Selain itu, seluruh pihak diminta untuk menghadirkan pangan sehat bagi anak.
“Kota Kendari sebagai ibukota provinsi tantangannnya lebih familiar dengan makanan siap saji, sanitasi higenisnya itu tidak ada yang bisa menjamin. Jika dibandingkan dahulu itu atau seperti makanan rumahan tentu sangat berbeda. Dahulu lebih sehat,” kata Ridwansyah Taridala.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kendari, drg. Rahminingrum mengaku terus melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih makanan dan minuman yang sehat dan higienis. Hal tersebut penting dilakukan agar masyarakat bisa terhindar dari penyakit (bakteri) dari makanan yang tidak sehat.
Beberapa kriteria makanan sehat dan higienis yang perlu diketahui masyarakat, kata Rahminingrum, pertama higienis, yakni tidak mengandung kuman sumber penyakit. Kedua, bergizi, maksudnya makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin yang cukup.
Ketiga, berkecukupan, maksudnya makanan dan minuman memenuhi kebutuhan tubuh di usia dan kondisi tertentu. Keempat, mudah dicerna, dan Kelima, tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan serta tidak mengandung narkotika.
“Kami harap seluruh pihak bisa mendukung dan berpartisipasi dalam sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait makanan yang sehat dan higienis. Upaya ini akan terus berjalan dan tidak akan berhenti demi menjaga kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (kn)