Tanggul Jebol Warga Bataraguru Was-was

KENDARINEWS.COM– Curah hujan yang tinggi membuat warga di Kelurahan Bataraguru harus lebih waspada. Pasalnya tanggul sungai yang berada di sekitar pemukiman warga jebol sepanjang 20 meter.

Selain itu permukaan jalan raya juga merosot dan retak akibat sisi sungai yang menyangga jalan itu, sudah terkikis air. Peristiwa tersebut terjadi sejak akhir pekan lalu. Warga langsung melaporkan kejadian itu ke pihak Pemerintah Kota.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-TR) turun mengecek lokasi, Selasa (14/6) pagi, kemarin. Dari pantauan, situasi masih terbilang aman atau belum mengancam warga. Sebab pemukiman berasa di sisi berbeda dari tanggul yang ambruk. Meski begitu, tanggul jebol harus segera mendapat penanganan, sebelum melebar lebih panjang lagi.

“Ini kita akan laporkan ke Pak Wali Kota dan segera usulkan untuk pencairan dana tanggap darurat supaya ini segera ditangani,” kata Kepala BPBD Kota Baubau, La Ode Muslimin, kemarin.

Jebolnya tanggul itu kata dia bukan yang pertama kali. Pada 2019 lalu, hal serupa pernah terjadi. Itu artinya, tanggul bantaran sungai memang sudah tak aman karena faktor usia. “Sebenarnya sudah banyak yang retak-retak. Kita mau usulkan ke Balai sungai juga. Siapa tahu bisa dibantu anggaran untuk masalah tanggulnya,” tambah Muslimin.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Baubau, La Ode Nasrun, mengatakan, waktu perbaikan dibutuhkan kurang lebih 15 hari. Anggarannya ditaksir mencapai Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. “Harus digali ulang, untuk keamanan dipasang bronjong. Karena panjangnya tadi kurang lebih 20 meter bisa menghabiskan anggaran sejumlah itu,” katanya.

Warga setempat tampak senang melihat ada rombongan pemerintah mendatangi pemukiman mereka. Setidaknya ada harapan untuk perbaikan. “Waktu Sabtu itu hujan lumayan deras dan lama, sudah prediksi karena jalan retak dan jam 3 sore, tanggul sudah ambruk. Mudah-mudahan segera diperbaiki, karena aspal juga sudah retak-retak, takutnya mobil lalu-lalang terus semakin parah jadinya,” ucap seorang warga. (kn)

Tinggalkan Balasan