Awas DBD Mengintai, Satu Kasus Meninggal Dunia

KENDARINEWS.COM–Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kendari perlu mendapat perhatian serius. Pasalnya gigitan nyamuk Aedes Aegypti telah menyebabkan satu orang meninggal dunia, sementara 96 kasus lainnya terdeteksi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari drg. Rahminingrum mengingatkan warga senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan perilaku 3M yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas (sampah).

“Itu penting dilakukan untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Jika didalam satu keluarga misalnya sudah ada yang terpapar DBD maka segera dibawa kerumah sakit agar tidak menular ke anggota yang lain,” jelas drg. Rahmningrum, Kamis (21/4)

Berdasarkan data Dinkes Kota Kendari, sejumlah kecamatan menunjukkan tren peningkatan kasus DBD. Diantaranya, Wua-wua, Baruga, Kendari Barat dan Puuwatu. Sementara tiga kecamatan yakni Kambu, Nambo dan Abeli masih nihil. Satu kasus kematian di Kecamatan Wua-wua. “Satu kasus yang dinyatakan meninggal dunia akibat DBD ini berasal dari BTN II Anggoeya. Untuk menghindari terjadinya kasus seperti ini harus dilakukan dengan cara terapkan pola hidup bersih. Bersihkan lingkungan masing-masing upayakan tidak ada satu jentik nyamuk ada di rumah maupun di sekeliling,” kata wanita berhijab ini.

Penyebab utama penyebaran virus DBD sambungnya, dikarenakan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Saat ini, nyamuk ini sangat potensi berkembangbiak. Pasalnya, kondisinya cuaca cukup mendukung. Untuk mencegah penularan, sangat diperlukan kesadaran masyarakat. (kn)

Tinggalkan Balasan