KENDARINEWS.COM– PT Aneka Tambang (Antam) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan andilnya dalam membangun wilayah operasionalnya yaitu Kecamatan Pomalaa. Tiap tahunnya, perusahaan plat merah mengucurkan anggaran membangun sarana dan prasarana pendukung.
Untuk lebih mematangkan program kerjanya, PT Antam menggelar musyawarah rencana pembangunan Pomalaa (Musrempom) yang dihadiri pemangku kepentingan dan masyarakat di Pomalaa.
CSR, HC and Finance Division Head PT Antam Tbk UBPN Sultra, Dito Yulianto menjelaskan musrenpom merupakan bentuk komitmen Antam dalam mendukung program pembangunan di Kolaka khususnya di Kecamatan Pomalaa. Dalam musrenpom tersebut, pemerintah desa dan kelurahan yang di Kecamatan Pomalaa bisa mengusulkan program pembangunan yang akan dibiayai oleh Antam.

“Mudah-mudahan di forum ini ada kesepahaman mengenai apa saja yang bisa dibantu Antam. Sudah ada alokasi anggaran yang disiapkan sebagai bagian pengembangan masyarakat di Kecamatan Pomalaa,” tuturnya saat Musrempom di Rumah Makan Mangatta, Desa Totobo, Rabu (13/4).
Dalam kesempatan tersebut, Dito mengusulkan adanya mitigasi bencana. Sehingga, bencana yang berpotensi terjadi di Kecamatan Pomalaa bisa dikurangi resikonya. Kata dia, Antam telah meminta pihak Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka untuk membuat kajian sosial mapping terkait resiko kebencanaan.
“Kami berkomitmen mencari solusinya. Bagaimana bencana yang kemungkinan terjadi bisa dikurangi tingkat resikonya. Namun kami berharap jangan sampai terjadi. Olehnya itu, kami sarankan ada suatu forum yang dibentuk untuk membahas mitigasi bencana atau aspek lingkungan. Harapannnya ada kajian lebih lanjut yang melibatkan beberapa pihak terkait,” sarannya.
Camat Pomalaa, Mirdan Athar menambahkan program yang diusulkan pada musrenpom adalah program yang tidak diakomodir melalui dana desa maupun APBD. Sejauh ini, program Antam sudah dirasakan manfaatnya oleh desa dan kelurahan sejak empat tahun terakhir.
“Jadi kesepakatannya yaitu anggaran dalam bentuk sarana dan prasarana yang nilainya tidak lebih dari Rp 200 juta per desa/kelurahan. Sudah banyak manfaat yang kita rasakan dari musrenpom ini, salah satunya yaitu masjid di Desa Sopura,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kolaka Raudha yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengakui Antam telah banyak membantu Pemkab Kolaka dalam pembangunan, khususnya di Kecamatan Pomalaa. “Kami merasa terbantu dengan adanya musrenpom ini. Sebab APBD kita yang hanya Rp 1,3 triliun itu tidak seimbang dengan usulan program dari seluruh kecamatan. Jadi musrenpom ini sangat membantu kami untuk membiayai masalah yang ada di ring satu perusahaan, yaitu Kecamatan Pomalaa,” tuturnya.
Untuk diketahui, kegiatan musrenpom turut dihadiri oleh kepala desa, lurah, serta muspida di Kecamatan Pomalaa. (b/fad)