KENDARINEWS.COM — Sejak Januari 2021 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau sudah melaunching aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Organisasi dan Layanan Insentif Manajemen ASN. Aplikasi itu kemudian dipopulerkan dengan akronim Sipolimo. Setelah setahun digunakan, Plt. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, menilai aplikasi itu belum efektif menjadi parameter kinerja pegawai. Padahal sudah menyerap anggaran yang tak sedikit selama diprogramkan.
“Kita sudah punya aplikasi Sipolimo dan sistem itu tidak dibangun dengan biaya sedikit. Maka harus dimanfaatkan dan digunakan dengan baik, supaya ada manfaatnya,” katanya, Jumat (21/1). Menurut dia, kedisiplinan Aparatur Sipil Negara masih perlu dibenahi. Masih banyak yang masuk telat bahkan mungkin pulang cepat. Jika aplikasi Sipolima sudah maksimal diterapkan, tentu ASN lebih efektif dalam melaksanakan tupoksi masing-masing.

“Jangan sampai nanti terkesan kita mengeluarkan biaya yang tinggi, tapi tidak ada hasilnya. Kalau belum maksimal maka disempurnakan, agar banyak item kinerja yang bisa diukur dengan aplikasi itu,” tegasnya. Jika Sipolima dikelola maksimal, mestinya TPP ASN bisa dibayar berdasarkan aplikasi tersebut, tidak lagi manual. “Memang harus disempurnakan lagi,” ulangnya, menegaskan.
Untuk diketahui aplikasi Sipolima itu berada dibawah kendali Dinas Kominfo Kota Baubau. Sepekan terakhir, Ahmad Monianse memang tampak fokus untuk menekan aparaturnya lebih disiplin. Beberapa kali memimpin apel umum, Ketua PDIP Baubau itu selalu mengingatkan ASN soal kedisiplinan. Terlebih lagi, Ia sudah ditinggal oleh tandemnya, Wali Kota, AS Tamrin yang mangkat 13 Januari lalu.
“Saya selalu bilang, tolong foto-foto Pak Wali (AS Tamrin) di ruangan, di baliho, jangan dilepas. Beliau sudah pergi, tetapi semangatnya membangun kota harus hidup di hati kita semua. Paling tidak sampai selesai masa jabatan kami,” bijaknya. (b/lyn)