KENDARINEWS.COM– Belajar tatap muka juga akan dilakukan madrasah se Sultra mulai Juli 2021. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menyiapkan skenario agar belajar tatap muka tak menyebabkan klaster baru penyebaran Covid-19.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Sultra, H. Muh Saleh mengatakan untuk melakukan belajar tatap muka, guru-guru akan divaksin. Kini hampir semua guru madrasah telah menjalani vaksinasi tahap satu dan dua. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Satgas Covid-19 untuk memastikan zona mana yang bisa menggelar kegiatan belajar tatap muka.
“Kalau zona merah, mungkin belum tatap muka. Tetap belajar via online,” ujar Muh Saleh, kemarin. Ia menjelaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di lingkungan madrasah harus memenuhi beberapa persyaratan yakni satuan pendidikan berada pada zona hijau, memenuhi persyaratan daftar periksa pada EMIS (variabel persyaratan pembelajaran tatap muka), pernyataan kesiapan dari kepala satuan pelaksana pendidikan, serta mengantongi izin dari Pemda (Gugus Tugas Covid-19).
“Orang tua bisa menyatakan keberatan bila tidak ingin anaknya masuk dalam pembelajaran tatap muka,” imbuhnya.
Terkait teknis pelaksanaannya, satuan pendidikan wajib menerapkan tiga pesan kunci protokol kesehatan (prokes) yang diuraikan dalam beberapa poin. Di antaranya, siswa, guru, dan semua warga di lingkungan sekolah harus dalam keadaan sehat, melakukan disinfeksi pada semua sarana yang akan digunakan dalam pembelajaran, lebih rutin membersihkan lantai dan kamar mandi, menyediakan sarana untuk menerapkan prokes (tempat cuci tangan, thermo gun, dan lainnya), serta membiasakan seluruh warga sekolah untuk rutin cuci tangan pakai sabun.
Kemudian, menggunakan masker dan physical distancing, melakukan pemeriksaan suhu sebelum saat istirahat dan setelah proses pembelajaran, mengatur jarak bangku 1-2 meter dan selalu menggunakan masker selama proses pembelajaran.
“Warga sekolah juga dianjurkan membawa bekal makan, peralatan makan, dan botol air minum sendiri. Juga menghindari aktivitas di luar kelas dan berkerumun, berangkat dan pulang sekolah langsung dan tidak mampir ke tempat lain. Apabila naik angkutan umum, tetap menggunakan prokes,” tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan SK BAN S/M Tahun 2020, madrasah di Sultra yang terakreditas berjumlah 540 sekolah dengan rincian 131 Madrasah Aliyah (MA), 235 Madrasah Tsanawiah (MTs), dan 174 Madrasah Ibtidayah (MI). Sementara itu, total pendidik sebanyak 7.516 orang dan siswa sebanyak 78.317 orang. (uli/b)