KENDARINEWS.COM — Pengurus Rukun Keluarga Moronene (RKM) Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah menabalkan komitmen. RKM tak ingin hanya tampil sebagai sebagai organisasi paguyuban rumpun etnis Moronene, namun harus berkontribusi nyata dalam roda dinamika pembangunan Sultra.
RKM Sultra dalam kendali sang ketua, Hj.Sitti Saleha akan meleburkan diri dalam upaya menyukseskan visi misi pembangunan daerah bertajuk Garbarata yang digaungkan duet Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas (Aman).
Komitmen itu ditabalkan Ketua RKM Sultra, Hj.Sitti Saleha dalam pengukuhan RKM Sultra masa bakti 2021-2024 oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, Sabtu (12/6). Manajer Iklan Kendari Pos dan Direktur Kendarinews.com, Awal Nurjadin turut dikukuhkan. Pengukuhan Ketua dan pengurus RKM Sultra dihadiri Wakil Gubernur Lukman Abunawas, Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas, Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Wakil Bupati Bombana Johan Salim dan Ketua DPRD Bombana Arsyad.
Hj. Sitti Saleha mengatakan untuk membesarkan organisasi, maka persatuan dan kesatuan pada tatanan internal RKM Sultra harus menjadi denyut nadi dalam bekerja. Membangun organisasi butuh akselerasi dan harmonisasi bersama agar berbagai program yang digagas dapat terealisasi dengan baik.
Ia mengutip surat Ar-Rad ayat 11 yang artinya sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. “Ini bermakna jika masyarakat bahu membahu membangun daerah (termasuk rumpun RKM), bersinergi dengan pemerintah, maka hal yang tidak mungkin Sultra akan bergerak lebih cepat dalam pembangunan,” urainya.
Organisasi paguyuban RKM mengalami pasang surut selama kurun waktu 20 tahun. 10 Juni 2021 resmi terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra. “Ini sebuah anugerah yang harus dibalas dengan melahirkan karya besar. Terutama berkontribusi bagi pembangunan daerah menuju Sultra maju sesuai spirit Garbarata,” kata Hj.Sitti Saleha, yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sultra .
Pada panggung politik, kata Hj.Sitti Saleha, sumber daya manusia etnis Moronene, masih bersifat pasif muncul di permukaan. Berbeda dengan etnis lainnya yang amat banyak melahirkan tokoh politiknya. Ia berharap melalui RKM Sultra bisa menjadi wadah atau menjembatani SDM Moronene potensial agar lebih berani berkelana pentas politik dan menjadi politisi.
Mantan Penjabat (Pj) Bupati Bombana itu menambahkan, hasil penelitian ilmiah mendiang Prof. Abdul Rauf Tarimana yang merupakan antropolog dan mantan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) menerangkan, suku Moronene adalah suku tertua di Sultra. Mendiami seluruh wilayah Bombana dan tersebar hampir di semua jazirah Sultra. Termasuk di beberapa daerah di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan kawasan daerah Moronene memiliki banyak potensi. Sebut saja, tambang emas, nikel, pariwisata dan pertanian.
“Ada satu ikon wisata di Bombana bernama Pulau Sagori. Pantainya indah dihiasi pasir putih. Saya pernah ke sana. Suasananya sangat mengesankan. Karena kesan itu, kata Sagori menjadi nama kapal cepat saya,” ujar Ali Mazi.
Gubernur Sultra dua periode itu menyambut baik pelantikan RKM Sultra sebagai sarana dan wadah perkuat silaturahmi dan memupuk semangat kekeluargaan. Baik silaturahmi sesama anggota RKM, sesama etnis Moronene hingga silaturahmi dengan pemerintah daerah.”Melalui RKM ini semangat kekeluargaan harus senantiasa terjaga dan terus ditumbuhkan,” jelas Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi menyebut Ketua RKM Sultra, Hj.Sitti Saleha, merupakan sosok perempuan Moronene yang tangguh. Pasalnya sudah menduduki berbagai jabatan pemerintahan mulai dari pemerintahan daerah Bombana hingga Pemerintah Provinsi Sultra.
“Kalau saat ini, Hj.Sitti Saleha mengatakan kenapa belum ada tokoh muncul dari suku Moronene, maka harapan kita mudah-mudahan akan muncul tokoh melalui RKM ini” tandas Gubernur Ali Mazi. (ali/b)
Semangat Kekeluargaan Harus Terjaga dan Ditumbuhkan