Sensus Berakhir, 55 Ribu KK Terdata
KENDARINEWS.COM — Sensus keluarga di Kota Kendari telah berakhir. Dari hasil pencatatan selama dua bulan atau 1 April s.d 31 Mei, sebanyak 55.683 Kepala Keluarga (KK) yang terdata. Meski hasil pendataan ini hanya mencapai 81,43 persen dari target 68.378 KK, namun datanya cukup akurat. Sebab dihimpun berdasarkan kondisi real di lapangan.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan pendataan keluarga penting dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Khususnya pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Sebab semua kebijakan pemerintah itu mengacu pada hasil sensus keluarga.
“Saya mengapresiasi kerja keras Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kendari dan kader pendata yang melakukan pemotretan (mendata) seluruh keluarga di Kendari. Mudah-mudahan data yang kita hasilkan bisa membawa manfaat untuk seluruh masyarakat, khususnya keluarga di Kota Kendari,” kata Sulkarnain Kadir kemarin.
Terpisah, Kabid Dalduk, Penyuluhan, dan Penggerakan Disdalduk dan KB Kota Kendari, Hj.Arniaty DK mengaku data yang diperoleh kadernya merupakan data ril di lapangan. Data tersebut langsung diinput diserver BKKBN pusat. Ia tak menampik jika capaian pendataan baru mencapai sekira 55.683 KK (81,43 persen) dari target sekira 68.378 KK. Akan tetapi, data yang dihimpun berdasarkan kondisi ril dilapangan. Data yang diperoleh pun berpeluang dijadikan rujukan data keluarga di Kendari.
Sensus keluarga lanjut Arniaty, diatur dalam Undang-undang Nomor 52 tahun 2019 tentang pengembangan kependudukan dan pembangunan keluarga. Yang mana, pemerintah daerah memiliki kewajiban mengumpulkan, mengolah serta menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga.
“Pendataan keluarga melibatkan kader pada masing-masing wilayah pembinaan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) berlangsung di sebelas kecamatan dan 65 kelurahan di Kota Kendari,” ungkap Arniaty.
Selama pendataan sambungnya, ada beberapa kendala dihadapi Diantaranya, adanya beberapa pergantian kader pendata. Hal ini tentu mempengaruhi proses pendataan. Pasalnya kader baru yang hendak mendata terlebih dahulu harus di latih kemampuan tehnis dalam aplikasi dgn menggunakan smartphone agar bisa mendapatkan data yang presisi. “Ini membutuhkan waktu lagi, tentu jadi kendala, tapi kami akan atasi,” ujarnya.
Di sisi lain, pendataan dilakukan saat bulan ramadhan dan Idul Fitri. Untuk diketahui, momentum tersebut dimanfaatkan sebagian kader untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Meski begitu, pihaknya berupaya meyakinkan kader agar bekerja secara profesional untuk kepentingan daerah dan negara.
“Selain itu, masih ada warga Kendari yang menolak untuk didata dengan alasan pandemi Covid-19. Hal tersebut dimaklumi pasalnya pendataan keluarga dilakukan dimasa pandemi Covid-19. Kendati demikian, berbagai permasalahan yang timbul bisa teratasi terbukti dengan rampugnya pendataan yang dilakukan pemerintah,” pungkasnya. (b/ags)
Sensus Keluarga di Kota Kendari
Target 68.378 KK
Terealisasi 55.683 KK (81,43 Persen)
Pendataan 1 April s.d 31 Mei
Petugas Pendata Kader Penyuluh dan Petugas Lapangan KB
Hasil Pendataan Telah Diinput di Server BKKBN