KENDARINEWS.COM – Gubernur Sultra Ali Mazi terus mengawal realisasi ide yang dicetuskan untuk menghubungkan Pulau Buton dan Pulau Muna. Jembatan Buton-Muna (Tona) akan mulai dibangun tahun depan. Di periode kedua menjadi Gubernur Sultra, pembangunan jembatan Tona masuk dalam konsep Gerakan Pembangunan Terpadu Wilayah Daratan dan Kepulauan (Garbarata). Eksistensi jembatan Tona diyakini merupakan upaya konektivitas wilayah Sultra. Pembangunannya pun melibatkan pemerintah pusat. Anggaran sekira Rp200 miliar disiapkan pada postur anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2022.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra, J Robert mengatakan, pihaknya telah melakukan konsultasi regional (konreg) pekerjaan umum (PU) dengan pemerintah pusat. Pembangunan jembatan Tona juga dibahas dalam Konreg tersebut. “Untuk sementara, dari hasil pertemuan itu disebutkan tahun 2022 disiapkan alokasi anggaran sekira Rp200 miliar untuk tahap pertama dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Tetapi kepastiannya anggaran tersebut bakal diketahui usai musyawarah perencanaan pembangunan nasional (Musrenbangnas) yang akan di mulai 26 April sampai Mei 2021,” kata Robert kepada Kendari Pos di ruang kerjanya, kemarin.
Robert memastikan yang sudah dibahas terkait pembangunan jembatan Buton-Muna (Tona) adalah kesepakatan pelaksanaan konservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional prasarana bidang konektivitas darat atau jembatan. “Dalam anggaran Rp200 miliar yang disetujui awal itu adalah pembangunan konstruksi,” ungkapnya. Robert juga memastikan analisis dampak lingkungan (Amdal) yang menghubungkan dua pulau tersebut telah tuntas prosesnya sejak awal. “Pengerjaan jembatan yang telah di sepakati dengan panjang jembatan 800 meter. Namun panjang itu di luar dari jalan pendekat. Kalau dihitung dengan jalan pendekat itu maka panjangnya sekira satu kilometer lebih,” tutup Robert.
Sebelumnya, Gubernur Ali Mazi memastikan pembangunan Jembatan Pulau Buton-Muna (Jembatan Tona) mulai dibangun tahun depan. Seluruh dokumen pendukungnya dinyatakan telah siap. “Kita sedang mengupayakan pembangunan berbagai infrastruktur yang dapat menyatukan seluruh wilayah Provinsi Sultra. Insya Allah tahun depan, pembangunan Jembatan Tona sudah akan dimulai karena seluruh dokumen pendukungnya sudah siap,” kata Gubernur Ali Mazi dalam sebuah kesempatan.
Selain Jembatan Tona, perencanaan jembatan sedang digarap. Tahun ini, penyusunan dokumen studi kelayakan pembangunan jembatan itu sudah dimulai. Dengan terbangunnya jembatan Tona, maka seluruh wilayah Sultra dapat terhubung. Hal ini diharapkan berimplikasi pada peningkatan ekonomi wilayah sehingga Sultra akan lebih maju dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.
“Wilayah Provinsi Sultra ini sangat luas dan terdiri dari banyak pulau. Oleh karena itu, di era kepemimpinan saya selaku Gubernur Sultra bersama Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas, mengusung konsep Strategi Garbarata,” jelas Gubernur Ali Mazi. Dengan strategi ini, tambah Gubernur, pembangunan di Sultra dapat menjangkau seluruh wilayah di provinsi ini, dan hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. (rah/b)