4.140 Hektar Lahan Rawan Banjir, BWS Kendari Setujui Kolam Retensi Difungsikan

KENDARINEWS.COM — Penanganan banjir di Kota Kendari kini lebih terkendali. Waduk pengendali banjir atau kolam retensi yang dibangun di kawasan Sungai Wanggu Baruga sudah difungsikan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari. Tak heran, potensi banjir yang dipicu aliran Sungai Wanggu bisa diantisipasi meski Kendari diguyur hujan lebat. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan kolam retensi belum diresmikan. Namun karena kondisi cuaca di Kota Kendari yang tak menentu, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari mulai mengfungsikan kolam retensi. Upaya itu untuk mencegah terjadinya banjir. “Alhamdulillah, respon pihak balai cukup positif. Permintaan kami agar kolam retensi difungsikan telah disetujui,” ujar Sulkarnain.

Sulkarnain mengungkapkan, ada dua kemungkinan kolam retensi belum diresmikan pihak balai. Pertama, karena masih menunggu kesiapan Kementerian PUPR untuk meresmikan salah satu megaproyek tersebut. Kedua, kemungkinan menunggu pembangunan tanggul penangkap lumpur (Checkdam) dan kolam retensi di kawasan Nanga-nanga. “Program penanganan banjir ini kan berkelanjutan. Terlepas dari itu, yang terpenting kolam retensi saat ini sudah difungsikan dan siap menampung luapan air sungai wanggu saat musim penghujan,” kata Sulkarnain Kadir.

Dengan difungsikannya kolam seluas 9 hektar ini kata dia, setidaknya bisa menghilangkan memori kelam pada 2013 lalu dimana 70 persen wilayah kota Kendari dilanda banjir setinggi 1 meter. Itu terjadi akibat 13 anak sungai meluap sehingga 10 kecamatan terendam banjir. “Semoga kolam retensi Sungai Wanggu bisa mereduksi banjir di Kendari terutama pada daerah yang termasuk kawasan rawan banjir dan genangan di Kota Kendari,” kata Sulkarnain.

Terpisah, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Haeruddin C. Maddi mengaku telah menfungsikan kolam retensi sejak awal tahun lalu. Pengoperasian waduk pengendali banjir tersebut berbarengan dengan kondisi Kota Kendari yang kini mulai sering diguyur hujan. Ia berharap langkah cepat pendayagunaan kolam retensi bisa menekan terjadinya banjir di sejumlah titik rawan di Kota Lulo. “Terutama di sekitar DAS Kali Wanggu yang memang setiap tahun menjadi langganan banjir di musim penghujan. Kelebihan air di Sungai Wanggu akan bisa teratasi. Kita akan lihat. Paling tidak, air sungai tidak meluber. Kolam retensi ini bisa mereduksi banjir,” jelasnya.

Haeruddin menuturkan dua kolam retensi yang dibangun di atas lahan seluas total 9 hektar tersebut diestimasi mampu menampung hingga 450 ribu meter kubik debit air. “Kapasitasnya sampai 450 ribu meter kubik. Dua duanya sudah bisa dipergunakan awal tahun ini,” ucap Haeruddin.
Waduk penangkal banjir yang terletak di kawasan Boulevard Kendari, Kata Haeruddin juga dilengkapi teknologi pompa khusus yang mampu menyedot air secara cepat jika kondisi hujan terus menerus dan berpotensi menimbulkan banjir parah di sekitar DAS Wanggu. (b/ags)

Daerah Rawan Banjir
Sangat Rawan 145 Hektar
Kategori Rawan 39 Hektar
Kategori Sedang 3.956 Hektar
Total 4.140 Hektar

Kolam Retensi

  1. Anggaran Rp 22,8 Miliar
  2. Luas Kolam 9 Hektar
    -Kolam Hulu 3 Hektar
    -Kolam Hilir 5,9 Hektar
  3. Daya Tampung 450 Ribu Meter Kubik

Tinggalkan Balasan