KENDARINEWS.COM — Teluk Pasarwajo berhadapan langsung dengan laut bebas. Arus ombak yang menerjang bibir pantai lebih kuat dibanding kawasan pesisir lainnya. Ancaman abrasi pun terus membayangi penduduk yang bermukim di sekitarnya. Pemkab Buton melalui melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah merancang proyek penyelamatan teluk tersebut. Tahun 2021 teluk Pasarwajo siap ditalud. Dengan begitu pemukiman warga bisa lebih aman dari abrasi.
Menuju realisasi proyek tersebut, Pemkab Buton mengawalinya dengan menggelar seminar perencanaan pembangunan talud pesisir pantai di Kecamatan Pasarwajo pada Sabtu (5/12) lalu. Mewakili Bupati Buton, Sekretaris Kabupaten (Sekab), La Ode Zilfar Djafar, mengatakan, seminar itu penting dilakukan mendengarkan saran masukan dari berbagai pihak guna merancang rekonstruksi talud. “Abrasi itu selalu jadi momok bagi masyarakat pesisir. Salah satu solusinya yah pembangunan talud, itu yang akan kita lakukan di teluk Pasarwajo,” katanya.
Pembangunan talud sepanjang 470 meter itu akan menyerap anggaran Rp 17 miliar. Tahun ini, proyek dimulai dengan perencanaan. Awal tahun 2021 pekerjaan fisik sudah akan dilakukan. “Dari dana hibah dan sekarang dalam tahap perencanaan,” sambungnya.
Lebih jauh, Ia berharap pada rekanan yang memenangkan tender melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar supaya pelaksanaan kegiatan ini bisa berjalan lancar dan tuntas secepatnya.
Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buton, Manafu, mengatakan, pembangunan fisik ditargetkan mulai 2021 mendatang. Rangkuman masukan dalam seminar itu akan menjadi bahan pertimbangan sekaligus penyempurnaan rencana talud itu.
”Tinggi talud sementara perencanaan dan didesain, hari ini kita masih seminar dan butuh masukan-masukan dari pihak-pihak yang berkaitan secara teknis,” jelasnya. Masih kata dia, jauh sebelum dana hibah itu turun, proyek tersebut telah disosialisasikan dan telah mendapat persetujuan ke masyarakat sekitar. “Masyarakat setuju, karena ini untuk kebaikan bersama,” tutupnya. (b/lyn)