Aspal Buton Siap Jadi Pasokan Nasional

KENDARINEWS.COM — Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) memantau langsung kesiapan aspal Buton sebagai pasokan kebutuhan nasional. Selama dua hari, mereka mengunjungi pusat tambang aspal di Lawele dan Kabungka. Termasuk rencana kawasan Nambo menjadi pelabuhan khusus angkutan aspal. Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenko Marves, Yudi Prabangkara, menyebut, aspal Buton sangat unik, satu-satunya di dunia dan itu hanya terdapat di Indonesia . “Jadi ini bukan hanya kekayaan Indonesia tapi juga dunia. Sehingga ini harus dimanfaatkan dengan baik. Selama ini belum dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur jalan,” katanya, Rabu (25/11).

Ia berjanji pihaknya akan mendorong penuh Aspal Buton untuk penggunaan dalam negeri. “Dalam rangka itulah kami hadir di Buton bersama Kementerian PUPR dan pihak terkait lainnya untuk memastikan dulu bahwa suplai aspal Buton ini mencukupi, memadai untuk ditransformasi dari bahan baku tambang jadi material industri, yakni aspal siap pakai,” lanjut Yudi. Ia melihat, cadangan aspal Buton sangat memadai. Namun perlu dipersiapkan infrastruktur pendukungnya supaya hasil tambang tersebut dapat diolah dan diangkut untuk didistribusikan ke seluruh wilayah yang memerlukan. “Nah, aspek infrastruktur dasar inilah kita sedang amati dan cermati, di mana titik lemah dan kurangnya,” sambungnya.

Sementara itu, Bupati Buton, La Bakry, mengatakan, kunjungan pihak Kemenko Marves adalah tindak lanjut Rakor yang dilaksanakan secara virtual antara Kemenko Marves dan 7 kementerian dan Lembaga terkait termasuk ASPABI, Pemprov Sultra dan Pemkab Buton beberapa waktu lalu. “Saat ini mereka melakukan kunjungan lapangan guna memastikan ketersediaan bahan baku untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan di seluruh Indonesia. Sehingga nantinya kita mensubtitusi aspal minyak yang selama ini sebagian besar diimpor untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dan pemeliharaan jalan di Indonesia,” kata Buton-1 itu.

Menurut dia, secara teknis dalam pemenuhan kebutuhan Aspal untuk seluruh Indonesia, Buton sudah siap. Yang menjadi hambatan saat ini bagaimana bahan baku itu bisa diangkut keluar. Misalnya, jika dibutuhkan 3 hingga 4 juta ton pertahun itu memerlukan kapasitas pelabuhan yang memadai. “Itulah yang kita harapkan dari Pemerintah Pusat untuk membantu menyiapkan sarana Pelabuhan. Pemkab Buton sudah menyiapkan lahan seluas 150 x 500 meter. Kita akan reklamasi karena dangkal. Untuk kedalaman, Pelabuhan sudah sangat ideal untuk disandari kapal yang memuat aspal dalam kapasitas besar,” papar Ketua Golkar Buton tersebut. Lebih dari itu, ke depan dalam pengelolaan pelabuhan bongkar muat aspal, bupati berharap perusahaan daerah dapat mengambil peran di dalamnya. Sehingga ketika pengangkutan aspal nanti secara besar-besaran secara nasional maupun ekspor, Pemkab Buton dapat menambah pendapatan daerah. (b/lyn)

Tinggalkan Balasan