Kendarinews.com — Pemprov melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Kendari Pos konsisten melestarikan budaya daerah. Momentumnya adalah gebyar pagelaran seni budaya. Tahun keempat kolaborasi Dikbud dan Kendari Pos melestarikan budaya ini tak pernah sepi dari partisipasi kaum milenial dari beberapa sekolah. Hari ini, gebyar seni budaya digelar hingga 25 November 2020 di aula Graha Pena Kendari Pos.
Gubernur Sultra, Ali Mazi menegaskan dukungannya terhadap pagelaran seni budaya Sultra karena sangat inspiratif dan positif bagi masyarakat terutama para pelajar. Pagelaran seni budaya ini sejalan dengan salah satu program proritas Pemprov Sultra yakni Sultra Beriman dan Berbudaya.
Keikutsertaan pelajar dalam kegiatan ini adalah kontribusi generasi muda terhadappengembangan potensi dan promosi budaya dalam konteks pembangunan budaya daerah.
“Sultra berbudaya, sebagai kebijakan yang bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Selain itu, pagelaran seni budaya ini sebagai bentuk menghargai, melindungi dan menyelamatkan warisan budaya bangsa melalui pengenalan budaya kepada anak-anak kita sejak dini,” kata Gubernur Sultra, Ali Mazi kepada Kendari Pos usai rakor analisis dan evaluasi (Anev) pelaksanaan Pilkada di Rujab Gubernur Sultra, Senin (23/11) kemarin.
Pelestarian budaya lokal Sultra mutlak dibutuhkan, khusus oleh para generasi muda. Jangan sampai generasi saat ini lupa akan sejarah. Lupa akan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur. “Tentu ini (pagelaran seni budaya) saya dukung. Gaungkan dan lestarikan budaya kita kepada para generasi penerus, agar budaya tetap dikenal dan tidak luntur oleh waktu serta terus ada sepanjang masa,” ungkapnya.
Mengingat Covid-19 masih mewabah, Gubernur Sultra Ali Mazi mengingatkan agar tetap patuh para protokol kesehatajn (Prokes) pencegahan penyebaran Covid-19. “Jangan lupa menjaga kesehatan dengan tetap patuh prokes pencegahan Covid-19. Menjaga jaga jarak kursi, mencuci tangan sebelum masuk tempat lomba dan semua harus tetap steril,” pesan Ali Mazi.
Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio mengatakan pagelaran seni budaya merupakan salah satu upaya Pemprov mewujudkan visi dan misi duet Gubernur Sultra, Ali Mazi yakni menuju Sultra yang beriman dan berbudaya. “Kegiatan ini sangat positif bagi masyarakat khususnya untuk generasi muda kita. Sebab, kita memiliki keberagaman budaya yang mungkin belum tereksplore dan diketahui dikalangan anak muda kita. Secara tidak langsung mereka sudah jadi bagian dari pelestari budaya daerah,” kata Asrun Lio kepada Kendari Pos, Senin (23/11) kemarin.
Asrun memastikan pagelaran dilaksanakan sesuai protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. “Kesehatan anak-anak kita tentu jadi prioritas utama di masa pandemi ini. Saya sudah instruksikan panitia agar memberlakukan prokes ketat sebagai upaya mencegah potensi penularan Covid-19. Para peserta wajib memakai masker, mencuci tangan dan mengatur jarak,” ujar Asrun Lio.
Direktur Utama Kendari Pos Irwan Zainuddin mengatakan, pagelaran seni budaya merupakan bentuk
kepedulian Harian Kendari Pos bersama Dinas Dikbud Sultra untuk memupuk dan melestarikan budaya daerah. Di tengah perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini, generasi
muda mulai meninggalkan budaya daerahnya. Sebut saja, anak zaman modern ini tidak bisa lagi bertutur dalam bahasa daerah. Padahal, bahasa daerah merupakan aset bangsa. Kekayaan Indonesia yang tak ternilai harganya.
“Melalui pagelaran seni budaya ini, kami mencoba menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Sultra. Ada lomba pidato berbahasa daerah dan tarian daerah. Kami berusaha agar generasi muda Sultra dapat melestarikan budaya lokal. Penutur bahasa daerah bersemayam dalam diri anak-anak kita agar tetap bisa berkembang dan lestari,” ujar Dirut Kendari Irwan Zainuddin.
Terpisah, Manager Event Organizer Kendari Pos, Nursyamsi Abidin memastikan prokes pencegahan covid-19 diterapkan agar seluruh peserta lomba terjaga dan aman dari potensi penularan wabah tersebut. “Peserta dan pendamping wajib memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer dan wajib menjaga jarak. Kita sudah atur tempatnya agar tidak terjadi kerumunan,” kata Nursyamsi. (rah/ags/ali/b)